Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan serta Institut Pertaninan Bogor segera memeriksa dan meneliti kembali produk susu formula sebanyak 52 merek yang beredar di pasaran.
"Kami segera memeriksa dan menelitinya apakah mengandung bakteri yang membahayakan kesehatan atau tidak," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih di Bengkulu (23/3).
Setelah membuka pencanangan "Bulan Peduli Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS", Menkes menegaskan jika produk susu formula ini diduga mengandung zat membahayakan akan ditarik dari peredaran.
Kementerian Kesehatan melakukan penelitian terhadap susu fomula yang beredar di pasaran belum lama ini karena ada dugaan mengandung bakteri Esterobacter Sakazii, dan hasilnya adalah negatif.
"Jadi masyarakat tak perlu risau karena memang hasilnya negatif," katanya.
Kemenkes akan menuntaskan persoalan dugaan susu formula yang mengandung bakteri ini.
Menurut dia, penelitian produk susu formula ini kembali dilakukan pada 2011 guna memastikan hingga tuntas tidak ada susu yang mengandung bakteri sehingga masyarakat lebih yakin. Artinya konsumen dan produsen tidak lagi dirugikan akibat dugaan susu formula terkontaminasi bakteri.
"Sebenarnya penelitian terhadap produk susu formula yang beredar di pasaran terus dilakukan sejak 2008 dan hasilnya tetap negatif," katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu ragu lagi mengonsumsi produk susu formula yang beredar di pasaran saat ini karena pemerintah telah melakukan pemeriksaan dan penelitian secara rutin.
Menkes Endang Rahayu dalam kunjungan kerja di Bengkulu yang didampingi sejumlah direktur di Kementerian Kesehatan, dan Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah juga mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Kota Bengkulu. (*)