Penjaringan kesehatan, siswa SDN 1 Mataram berbusana adat

id SDN 1 Mataram,Pakaian Adat

Penjaringan kesehatan, siswa SDN 1 Mataram berbusana adat

Istimewa

peserta didik diperiksa secara lengkap yaitu mulai dari pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan pribadi dan keluarganya sampai pemeriksaan mental emosional

Mataram (ANTARA) - Siswa SDN 1 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/10), mengenakan pakaian adat dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda saat pelaksanaan program penjaringan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas setempat.

Arwin Jamal, Staf Puskesmas Mataram, menyatakan siswa yang mengikuti kegiatan penjaringan kesehatan mengenakan pakaian adat Sasak dan Bali.

"Kami berharap kondisi kesehatan peserta didik terus terpantau dengan adanya pelaksanaan program penjaringan seperti ini, hal ini tentunya sesuai goal dari penjaringan itu sendiri dengan harapan semua pihak terkait bisa mengetahui permasalahan kesehatan peserta didik dan ikut membantu menyelesaikan permasalahan tersebut," katanya.

Sampai hari ini, kata Arwin, kami sudah melakukan penjaringan di 16 sekolah tingkat SD. "Tinggal satu SD yang belum, karena kami memiliki 17 SD dan 7 SMP untuk penjaringan kesehatan seperti ini, dan termasuk 5 SMA/MA di wilayah kerja kami," katanya.

Arwin menyebutkan kegiatan ini adalah program yang sangat baik, karena peserta didik diperiksa secara lengkap yaitu mulai dari pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan pribadi dan keluarganya sampai pemeriksaan mental emosional. sehingga hasil dari penjaringan ini bisa dijadikan dasar dalam penyusunan rencana intervensi program-program kesehatan lebih lanjut.

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, berupa pemriksaan tanda-tanda vital (TTV), status gizi, kebersihan diri, indra penglihatan, indra pendengaran, gigi dan mulut, serta kebugaran jasmani. sedangkan pemeriksaan non fiisik meliputi pemeriksaan riwayat penyakit, status imunisasi, riwayat kesehatan keluarga, gaya hidup, mental emosional, kesehatan intelegensia dan dominasi otak.

Dikatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program yang menjadi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Nasional.

"Kalau SPM yang dulu hanya siswa baru saja yang menjadi target kegiatan penjaringan, namun sekarang di SPM yang baru semua siswa dari kelas 1 sampai kelas 9 wajib mendapatkan penjaringan kesehatan ini, namun karena terbatasnya SDM di puskesmas maka kami hanya sanggup melaksanakan di kelas 1 dan 7 saja untuk tingkat dasar, harapannya kelas lainnya dilaksanakan sekolah melalui pemberdayaan dokcil atau KKR-nya," katanya.

"Dalam pelaksanaannya, programmer UKS sebagai penanggung jawab berkolaborasi dengan Tim Penjaringan yang terdiri dari dokter, perawat, perawat gigi, petugas gizi dan petugas laboratorium yang ada di Puskesmas Mataram untuk melakukan penjaringan kesehatan ini," ujarnya.