19 PERSEN KOPERASI DI INDONESIA TIDAK AKTIF

id



Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian Negara Koperasi dan UKM mencatat sebanyak 19 persen dari total 177.482 koperasi di Indonesia tidak aktif.

"Diharapkan tahun-tahun mendatang koperasi yang ada tetap aktif sehingga pertumbuhan ekonomi akan tumbuh dengan baik," kata Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, pada kunjungan kerja ke Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Selasa.

Syarief menyebutkan, pelaku usaha kecil menengah di Tanah Air yang tergabung dalam wadah koperasi saat ini tumbuh dan berkembang.

Karena itu, lanjut dia, diharapkan angka koperasi yang tidak aktif akan terus menurun.

Ia menjelaskan, koperasi di Indonesia setiap tahun terus menunjukan peningkatan aktif dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Menurut dia, pertumbuhan koperasi rata-rata nasional dalam beberap tahun terakhir juga menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi dari sekitar 150 ribu menjadi 177.482 unit koperasi.

Berbagai upaya ditempuh agar koperasi di Indonesia tetap aktif salah satunya dengan menumbuh kembangkan pelaku usaha UKM yang tersebar di Tanah Air sehingga perekonomian nasional dapat tumbuh tinggi.

Pertumbuhan eknomi di Tanah Air pada 2014 ditargetkan 7,7 persen dan pengurangan angka kemiskinan 8 persen serta pengangguran 5 persen.

"Pemberdayaan koperasi UKM dengan pelaku usaha sebanyak 53 juta unit di Indonesia, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Menteri Koperasi dan UKM lebih lanjut mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebesar itu sepertinya tidak sulit dicapai melihat semua potensi yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik.

Sementara itu, koperasi di Lampung saat ini berjumlah sekitar 3.400 unit. Dari jumlah itu yang tidak aktif sekitar 5 persen.

Koperasi di Lampung dapat tumbuh dan berkembang mengingat potensi pelaku usaha UKM yang cukup tinggi. (*)