NTB KEMBANGKAN TIGA KOMODITI UNGGULAN SISTEM OVOP

id

Mataram, 4/7 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tengah memfokuskan pengembangan tiga komoditi unggulan melalui sistem 'One Village One Product' atau satu daerah satu produk, agar dapat memacu kemajuan industri daerah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Imam Maliki, di Mataram, Senin, mengatakan, sejak diberlakukan sistem 'One Village One Product' (OVOP), akhir Maret 2009, sudah tiga komoditi yang pengembangannya lebih fokus.
"Ketiga komoditi itu yakni gerabah di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, anyaman (getak) di Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah dan perhiasan di Kota Mataram," ujarnya.
NTB merupakan salah satu dari lima daerah di Indonesia yang menjadi sasaran sistem OVOP sejak 2009. Empat daerah lainnya yakni provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Bali, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
OVOP merupakan salah satu langkah menuju klasterisasi industri di sektor Industri Kecil Menengah (IKM) yang bertujuan mengangkat produk-produk unggulan agar dapat berkembang dan masuk ke pasar yang lebih luas.
Selain itu, dengan adanya OVOP diharapkan daerah tersebut mampu menyerap tenaga lokal karena IKM padat karya dan pengembangan IKM lebih fokus pada satu produk unggulan di daerah tersebut.
Produk IKM itu dapat berupa komoditi pangan, hasil-hasil kerajinan dan produk unggulan lainnya yang dianggap mampu menembus pasar internasional.
Imam mengatakan, program OVOP di NTB, diawali dengan pemantapan kompetensi inti kecamatan berdasarkan potensi komoditi unggulan yang dimiliki, sehingga desa-desa bertetangga yang memiliki potensi unggulan yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok kompetensi inti kecamatan.
Sebelum penerapan sistem OVOP, pihak-pihak terkait terutama Disperindag NTB mengidentifikasi produk unggulan IKM yang menyebar di 7.000 lokasi yang dianggap berpotensi di wilayah itu.
Satu demi satu daerah dengan keungulan komoditinya akan diarahkan menerapkan sistem OVOP, agar memacu kemajuan sektor industri.
"Dengan diterapkannya sistem OVOP diharapkan IKM di NTB dapat menjadi motor perekonomian nasional. Setiap desa hendaknya mempunyai produk yang khas. Ke depan daerah di Pulau Sumbawa diarahkan untuk pengembangan rumput laut," ujarnya. (Devi/*)