NEWMONT BATALKAN PROSES REKRUTMEN KARYAWAN BATU HIJAU

id

       Benete, 3/8 (ANTARA) -  Manajemen PT Newmont Nusa Tenggara,  Rabu, memberitahukan kepada kelompok pendemo masyarakat setempat yang melakukan protes dengan cara memblokir akses masuk dan mengganggu operasi tambang, bahwa perusahaan itu membatalkan proses rekrutmen karyawan.

      "Kami telah mendengarkan keluhan-keluhan dan tuduhan-tuduhan yang diutarakan oleh para pelamar yang tidak berhasil lulus seleksi, dan kami memerlukan waktu untuk menyelidiki keluhan-keluhan dan tuduhan-tuduhan tersebut dan memahami apa yang sebenarnya terjadi," ujar General Manager Operations, David Lilley di Benete.

      Tuduhan-tuduhan yang telah disampaikan kepada Manajemen PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) oleh para pendemo dan pihak-pihak lainnya di antaranya adanya pembayaran agar memperoleh jaminan pekerjaan, distribusi kuota yang tidak adil terhadap beberapa desa dan surat-surat rekomendasi yang ditulis oleh berbagai pihak yang meminta perlakuan untuk diprioritaskan terhadap beberapa calon karyawan.

     "Kami sangat memahami akan pentingnya proses rekrutmen karyawan secara adil, terbuka dan transparan.  Hal inilah yang senantiasa kami upayakan untuk dicapai. Kami akan menyelidiki tuduhan-tuduhan tersebut dan akan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memastikan agar proses rekrutmen karyawan yang adil dan dapat diterima dilakukan sesegera mungkin," ujar David Lilley.

     Manajemen PTNNT berharap bahwa dengan komitmen untuk membatalkan proses rekrutmen yang sedang berlangsung mulai Rabu ini, para pendemo akan kembali pulang dan kegiatan operasi dapat segera kembali seperti biasa.

      PTNNT tidak akan dapat memenuhi seluruh tuntutan para pendemo, yang meminta agar mereka semuanya dipekerjakan.

     "Kami hanya memiliki 230 posisi yang diperlukan dan ada lebih dari 5.500 pelamar untuk posisi-posisi tersebut.  Bahkan ketika kami telah menyelesaikan proses rekrutmen, hanya 230 orang dari 5.500 akan memperoleh tawaran kerja. Hal utama yang harus dipahami adalah para calon karyawan memahami situasi ini, dan proses rekrutmen yang baru dianggap adil oleh mereka," ujar David. (*)