Bupati Lombok Tengah meminta pameran keris jadi agenda tahunan

id Kris, pameran keris jadi agenda tahunan,pameran keris jadi agenda tahunan,pameran keris

Bupati Lombok Tengah meminta pameran keris jadi agenda tahunan

Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri saat acara pameran kris di alun alun Tastura Praya (Antara/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengapresiasi kegiatan pameran keris dan bursa tosan aji Nusantara, yang diharapkan bisa menjadi agenda tahunan di daerah setempat.

"Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun usai pagelaran MotoGP Mandalika," kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri saat membuka acara tersebut di Becingah Adiguna Praya, Sabtu.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah untuk menganggarkan pada tahun yang akan datang.

"Saya minta ini jadi ajang tahunan, saya minta dinas pariwisata untuk siapkan anggarannya," katanya.

Tidak hanya berbentuk pameran saja, namun Bupati menginginkan berupa festival sehingga semua paguyuban bergabung menjadi satu. Pesertanya nanti tidak hanya dari lokal dan beberapa pulau saja.

"Seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia diundang dalam kegiatan tersebut," katanya.

Ia mengatakan, keris adalah salah satu khasanah budaya yang harus dilestarikan. Keris tidak hanya bernilai sejarah, namun juga bernilai ekonomis bagi penggila keris di Indonesia. Tentu kata Bupati pemerintah daerah mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut karena itu Bupati meminta agar seni dan budaya itu dilestarikan.

"Tentu kami sangat senang dengan kegiatan ini, sepatutnya kita jaga dan lestarikan khasanah budaya kita, karena itu Pemda akan buat kegiatan rutinitas setiap tahun," katanya.

Pada kegiatan pameran ini, Bupati memamerkan satu Keris miliknya yang menurut Kurator sudah berumur 600 tahun.

Ketua Majelis Adat Sasak H.L.Bayu Windya mengaku senang dengan kegiatan ini. Majelis adat Sasak tentu berterima kasih kepada panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk perhatian dan kepedulian masyarakat dalam menjaga dan melestarikan adat budaya dan seni yang sudah turun temurun.

"Kris memiliki nilai historis yang tinggi. Selain sebagai alat untuk peperangan tetapi juga dapat dijadikan sebagai hiasan atau aksesoris terutama kelengkapan busana adat sasak," katanya.

Saat ini pecinta keris tidak hanya di Pulau Jawa saja, akan tetapi juga di Lombok berkembang pesat. Kolektor dan perajin keris juga tumbuh kembang hanya saja yang menjadi keluhan mereka adalah peralatan untuk pembuatan keris.

"Pemerintah daerah agar dapat membantu kesulitan para perajin keris itu," katanya.