Dompu, NTB (ANTARA) - Hama kera menyerang tanaman mete petani di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengakibatkan mereka tidak bisa menikmati harga komoditi perkebunan tersebut yang cukup tinggi sekarang ini. "Saat harga mete cukup tinggi, namun sebagian tanaman mete petani diserbu ratusan kera dari lereng Gunung Tambora, mengakibatkan banyak buah mete jatuh sebelum bisa dipanen," kata Kepala Desa Kandindi Kecamatan Pekat A Wahab yang dihubungi dari Dompu (23/8). Ia mengatakan, ratusan kera ekor panjang yang ada di sekitar lereng Gunung Tambora sejak sepekan terakhir mulai turun memasuki perkebunan mete petani. Kera itu hanya mengambil biji mete yang masih muda. Buah mete dibiarkan, kera tersebut hanya mengambil biji mente yang masih muda karena rasanya yang manis. karena itu, katanya, agar bisa panen seluruh petani terpaksa melakukan penjagaan secara rutin di kebun masing-masing. "Kami memanfaatkan anjing untuk mengusir kera-kera itu, sebab kera-kera tersebut biasanya takut mendengar gonggongan anjing," katanya. Serangan hama kera ini, menurut Wahab, merupakan yang kedua kalinya menimpa petani mete di Kecamatan Pekat. Sebelumnya, pada 2010, terjadi hujan yang terus menerus mengakibatkan bunga mete berguguran. "Saat ini harga mente gelonggongan mencapai Rp14.000 per kilogram. Pada musim panen tahun lalu harga mete juga cukup tinggi mencapai Rp14.000 per kilogram,? katanya. (*)