Satgas COVID-19 memantau prokes di pusat perbelanjaan Mataram

id pakian,mataram,ramai

Satgas COVID-19 memantau prokes di pusat perbelanjaan Mataram

Keramaian di pusat perbelanjaan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, terlihat dari konsi parkiran salah satu toko pakaian di Jalan Panca Usaha Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, di siang hari sudah hampir ke badan jalan. (Foto: ANTARA/Nirkomala) 

Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memantau penerapan protokol kesehatan (prokes) di setiap pusat perbelanjaan dan toko pakaian guna mencegah terjadinya peningkatan kasus COVID-19 di kota ini.

"Kami bersama Satgas COVID-19 terkait, rutin melakukan patroli memberikan peringatan penerapan prokes mulai siang, sore, hingga malam," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Minggu.

Dikatakan, sebagai ibukota provinsi dan pusat perdagangan, Kota Mataram setiap menjelang Idul Fitri mulai padat pengunjung, khususnya toko-toko pakaian dan pusat perbelanjaan lainnya.

"Bahkan, warga yang berbelanja tidak saja dari Kota Mataram, melainkan kabupaten/kota lainnya di Nusa Tenggara Barat," katanya.

Selama patroli, personel Satpol PP Kota Mataram lebih mengarahkan manajemen pertokoan dan pusat perbelanjaan untuk mematuhi prokes, sebab pandemi COVID-19 belum berakhir, sehingga antisipasi tetap harus dimaksimalkan.

"Alhamdulillah, pusat-pusat perbelanjaan di Mataram masih banyak yang tertib prokes," katanya.

Lebih jauh Irwan mengatakan, Kota Mataram saat ini masih berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level satu, sehingga untuk kapasitas pengunjung tidak dibatasi seperti sebelumnya.

"Tapi yang terpenting para pengunjung mematuhi prokes, terutama penggunaan masker untuk kepentingan kesehatan bersama," katanya.

Selain melakukan pengawasan terhadap toko dan pusat perbelanjaan, lanjut Irwan, personel Satpol PP Kota Mataram juga memaksimalkan pemantauan pada waktu subuh untuk antisipasi perang mercon yang kerap dilakukan oknum masyarakat.

"Ini yang paling kita syukuri dan paling menonjol karena sampai 10 hari terakhir masuk bulan puasa ini belum ada satu titik pun yang terjadi perang mercon seperti tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Sedangkan untuk kegiatan balap liar, tambah Irwan, pengawasan harus dilakukan oleh lintas sektor,"Balap liar masih ada kita temukan, tapi masih bisa kita kendalikan," katanya.