RATUSAN WARGA LOBAR IKUTI SOSIALISASI FLU BURUNG

id

   Mataram, 20/12 (ANTARA) - Lebih dari 200 warga Lombok Barat (Lobar) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengikuti sosialisasi yang dilakukan Komnas Flu Burung Menko Kesra mengenai bahaya flu burung guna mencegah masuknya wabah penyakit flu burung di daerah ini.

         Kegiatan sosialisasi yang dihadiri Staf Ahli Menko Kesra, Lalu Mara Satria Wangsa, Asisten I Setda Lobar, H Rahmat Agus Hidayat, serta Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) itu dipusatkan di Pelabuhan Lembar, Lobar, NTB, Sabtu.

         Dalam sosialisasi itu Komnas Flu Burung Menko Kesra memberikan stiker bertuliskan empat langkah tanggap flu burung kepada setiap warga yang mengikuti kegiatan tersebut.

         Lalu Mara Satria Wangsa, mengatakan, sosialisasi tanggap bahaya flu burung dilakukan di pelabuhan Lembar karena selain menjadi jalur masuknya wisatawan pelabuhan ini juga menjadi jalur masuknya ternak unggas dari pulau Jawa dan Bali.

         "Pelabuhan Lembar ini kan menjadi jalur masuknya wisatawan terutama dari Bali yang ingin berkunjung ke Lombok, selain itu juga jalur masuknya telur, ayam potong dan ternak unggas lainnya dari Pulau Jawa dan Bali," katanya.

         Dia mengatakan, Pulau Lombok merupakan salah satu daerah tujuan wisata turis mancanegara dan oleh sebab itu perlu ada upaya untuk tetap menjaga daerah ini dari hal-hal yang bisa mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.

         "Ini adalah salah satu upaya nyata pemerintah untuk menanggulangi bahaya flu burung agar tidak mengganggu sektor pariwisata, sehingga tujuan pemerintah untuk mendatangkan wisatawan luar negeri sebanyak-banyaknya bisa tercapai," katanya.

         Satria Wangsa berharap, dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas terkait dengan penyebarluasan dan penanggulangan flu burung diharapkan daerah ini bebas dari flu burung.

         Data statistik korban flu burung di seluruh dunia di situs WHO menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan korban meninggal akibat flu burung terbanyak pada tahun 2006, yaitu sebanyak 46 orang meninggal dari 56 kasus.

        Sementara pada tahun 2007, Indonesia masih menduduki peringkat teratas dengan 5 korban meninggal dari 6 kasus.(*)