WARGA MATARAM LAPORKAN 60 EKOR AYAM MATI MENDADAK

id

     Mataram, 13/10 (ANTARA) - Salamun, warga Kelurahan Sapta Marga, Kecamatan Cakranegara, mengaku telah melaporkan sekitar 60 ekor ayam piaraannya mati secara mendadak kepada Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram agar instansi itu segera mengambil tindakan.
     "Kematian ayam secara massal itu sudah saya laporkan langsung ke Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram pada Senin (10/10," katanya di Mataram, Kamis.
     Ia mengaku heran dengan kematian sekitar 60 ekor ayamnya yang terjadi secara tiba-tiba. Padahal, ayam-ayam tersebut dalam kondisi sehat yang ditandai dengan fisik yang gemuk dan berkeliaran dengan lincah.
     Salamun yang juga Komandan Pos Rayon Militer (Danposramil) Senggigi, Kabupaten Lombok barat, mengetahui ayamnya mati pada pagi hari. Seluruh ayam tergeletak kaku di tanah dengan kondisi kulit bagian bawah agak memerah.
     "Ayam yang mati itu tidur di atas pohon yang ada di halaman rumah. Memang saya mendengar suara benda jatuh. Kami sekeluarga berpikir ada orang yang melempar atau buah mangga yang jatuh pada malam hari, sehingga tidak begitu dihiraukan. Begitu keluar rumah paginya baru tahu ayam mati," katanya.
     Ia mengatakan, seluruh ayam yang mati mendadak itu dibakar sebelum ditimbun dalam tanah. Kain dan plastik penutup kandang juga ikut dibakar untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut ke ayam lainnya yang masih dalam sehat.
     Salamun juga menyemprotkan obat 'desinfektan' ke kandang ayam sesuai dengan instruksi dari pemerintah.
     "Saya langsung mengambil tindakan penyemprotan ke sejumlah kandang ayam. Yang saya pahami sebatas itu untuk mencegah penyebaran virus flu burung," katanya.
     Kematian ayam secara mendadak juga dialami warga Kelurahan Sapta Marga lainnya, Syaiful. Ia menyebutkan jumlah ayamnya yang mati sebanyak tiga ekor.
     Bahkan, ia menemukan ayam yang mati ketika mendekap anaknya yang masih berumur beberapa hari. Ayam itu terbujur kaku. Padahal tidak ada tanda-tanda terkena penyakit.
     "Aneh. Ayam itu kaku padahal sedang mendekap anak-anaknya. Kalau anaknya tidak ada yang mati. Ada juga warga lain yang ayamnya mati. Semuanya sudah kami laporkan ke intansi terkait," katanya.
     Syaiful mengatakan, laporan kematian ayam secara mendadak itu langsung direspon. Pemerintah Kota Mataram berencana akan melakukan penyemprotan desinfektan ke sejumlah rumah warga yang memelihara unggas.
     "Besok rencananya penyemprotan akan dilakukan. Kami sudah menginformasikan ke seluruh warga yang ada di komplek perumahan anggota Korem 162 Wirabhakti," ujarnya.
     Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Mazhuriyadi, mengaku sudah mendapatkan laporan kematian ayam mendadak di sejumlah kecamatan, namun belum bisa dipastikan apakah terkena virus flu burung atau penyakit lain. (*)