Mataram (ANTARA) - Badan Pangan Nasional atau NFA (National Food Agency) menjalin sinergi BUMN dan Kementerian Perhubungan guna mendorong percepatan mobilisasi hasil pangan optimalisasi fungsi pelabuhan upaya mempercepat arus pergerakan barang terutama bahan pangan.
"NTB salah satu produsen pangan terbesar salah satunya Jagung dan panen jagung terus berlimpah, akan tetapi tidak dapat terdistribusi dengan cepat lantaran keterbatasan logistik pangan," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat meninjau wilayah panen jagung yang surplus di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikutip dari keterangan resminya, Minggu.
Sebagai upaya mengorkestrasi tata kelola pangan yang baik, Ia terus mendorong sinergi berbagai stakeholder terkait dalam distribusi pangan antar-wilayah, sehingga merata dan terjangkau ke semua daerah. Orkestrasi stakeholders sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna bahwa diperlukan sebuah orkestrasi yang baik antara Kementerian / Lembaga, BUMN, Swasta dan daerah untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun peningkatan produksi pangan untuk potensi ekspor pangan Indonesia.
“NFA bersama Kementerian Perhubungan, Bulog, PT Berdikari member of ID FOOD, PINSAR, PT. Seger Agro Nusantara, serta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Dompu, bergotong royong percepatan logistik pangan," katanya.
Hari ini semua stakeholder pangan hadir, artinya waktunya untuk sama-sama berkolaborasi dalam membangun ekosistem pangan. Didukung oleh fasilitas pelabuhan yang baik, tentu akan melancarkan distribusi sehingga produksi petani cepat terserap dengan baik.
"Produksi jagung di sini luar biasa, sehingga kalau diserap dengan harga baik petani juga akan semangat bertanam," katanya.
Jika ekosistem pangan ini sudah berjalan, Arief meyakini bahwa produksi pangan yang ada di NTB seperti jagung yang cukup berlimpah akan menjadi sumber pangan bahkan bisa didorong untuk ekspor.
“Kalau stoknya cukup kita bisa simpan untuk sampai panen berikutnya. Sisanya kita dorong ekspor ini adalah waktunya kita bersaing keluar sesuai arahan Bapak Presiden,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulpyana mengungkapkan bahwa pihaknya akan fokus dalam membantu mengurai penyempitan-penyempitan arus keluar (bottleneck) komoditas pangan melalui jalur laut sebagai upaya memperlancar distribusi pangan antar wilayah.
“Di NTB ini kita banyak melakukan studi untuk pembukaan jalur supaya tidak terjadi bottle neck tadi. Selama ada pasar, selama ada sumber, selama ada barangnya kita akan optimalisasi" katanya.
Untuk mempercepat aktifitas bongkar muat khususnya komoditas jagung yang menjadi andalan wilayah ini, akan diupayakan percepatan produktivitas pelabuhan Badas Sumbawa dengan menambah jumlah crane operasional dan alat grain pump.
"Begitu pula di Pelabuhan Bima dibutuhkan perluasan fasilitas pelabuhan dan penambahan frekuensi kapal," katanya.
Berita Terkait
Menjaga pengelolaan air guna menunjang ketahanan pangan di NTB
Jumat, 3 Mei 2024 18:12
Mendag: Harga pangan alami penurunan jelang Lebaran
Senin, 1 April 2024 11:29
Harga beras naik dan upaya bangun kemandirian pangan nasional
Minggu, 24 Maret 2024 7:25
Bapanas menyalurkan bantuan pangan beras 2024 bagi 22 juta keluarga
Kamis, 14 Maret 2024 4:36
Panen jagung di Lombok Tengah dukung ketahanan pangan
Jumat, 8 Maret 2024 15:10
Pemkot Bima dukung implementasi tiga program nasional keamanan pangan
Rabu, 10 Januari 2024 15:47
Stok gula konsumsi di Sumut aman sampai akhir 2023
Rabu, 8 November 2023 7:17
Bupati Bekasi mendampingi Wapres meluncurkan gerakan ketahanan pangan
Kamis, 2 November 2023 6:18