PEMIMPIN PROTES THAILAND DITANGKAP

id

          Bangkok, 12/4 (ANTARA/AFP)- Polisi Thailand, Ahad menangkap seorang mantan penyanyi pop yang memimpin protes-protes anti pemerintah menyerbu tempat KTT Asia di Pattaya  yang menyebabkan pertemuan itu dibatalkan.

          Penangkapan itu dilakukan sementara PM Abhisit Vejjajiva  berikrar akan melakukan tindakan hukum terhadap para pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra  yang menyerbu tempat pertemuan di daerah wisata pantai Pattaya.

          Pasukan keamanan menyingkir ketika para pengunjuk rasa yang mengenakan baju merah menyerbu masuk ke tempat pertemuan itu, Sabtu, yang memaksa pihak berwenang  mengevakuasi para pemimpin asing dengan helikopter dari atap hotel itu.

           "Polisi menangkap Arisman Pongreungrong di rumahnya (di Bangkok) atas tuduhan  menghasut  para pemrotes untuk menculik perdana menteri dan menimbulkan kerusuhan di negara itu," kata seorang jurubicara polisi.

           Arisman berdiri diatas sebuah truk  dekat KTT itu menghasut  ribuan pengunjuk rasa  yang melempari pintu-pintu kaca dan datang  hanya beberapa meter ke dekat pemimpin Asia ketika mereka sedang menghadiri santap siang.

           KTT itu diselenggarakan untuk membicarakan krisis keuangan global dan peluncuran roket Korea Utara , dan Abhisit  berharap akan menunjukkan bahwa Thailand pulih dari konflik politik bertahun-tahun  yang sering rusuh.

           Tetapi malahan terjadi kegagalan yang menimbulkan masalah-masalah bagi Thailand di panggung internasional untuk pertama kali  sejak para pemrotes menduduki  dua bandara Bangkok akhir tahun lalu, yang mentelantarkan ratusan ribu  penumpang pesawat.

           "Saya berjanji dalam tiga sampai empat hari akan ada tindakan hukum terhadap para pemrotes, kata Abhisit dalam pernyataan di televisi  Ahad pagi.

           Ia mengatakan ia telah bertemu dengan para pejabat militer untuk membicarakan kegagalan keamanan itu.

            Para pemimpin asing  menyatakan terkejut atas gangguan pada KTT  yang dihadiri  10 negara anggota ASEAN, China, Jepang , Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru.

            "Ini mengecewakan semua  kepala pemerintahan," kata PM Australia Kevin Rudd setelah pesawatnya berputar arah beberapa jam sebelum ia menurut rencana tiba di Pattaya.

           "Sudah tentu , ada masalah-masalah penting dalam politik dalam negeri Thailand sekarang," katanya dan  menambahkan pertemuan itu akan dibuka kembali  untuk membicarakan " masalah penting" mengenai ekonomi kawasan.

           Para pendukung Thaksin berikrar akan meneruskan unjuk rasa mereka sampai Abhisit kelahiran inggris itu , yang berkuasa Desember tahun lalu  mundur dan menyelenggarakan pemilu dini.

          Polisi mengatakan sekitar 2.000  pendukung Thaksin, Minggu melakukan unjukrasa di kantor perdana menteri itu dekat Bangkok , di mana para pemrotes  melakukan aksi lebih dari dua pekan , walaupun jumlah mereka menurun karena tahun baru Thailand , Senin.

          Suratkabar-suratkabar lokal mengecam penanganan Abhisit  terhadap protes-protes itu dan mengatakan citra internasional negara itu  telah "rusak."

      "Kemarin  adalah satu hari yang sangat memalukan  bagi negara kita," kata suratkabar Bangkok Post  dalam berita di halaman depan , dna menambahkan pemerintah Abhisit "salah karena  tidak becus menangani situasi di Bangkok dan Pattaya.

           Akan tetapi Abhisit menolak  desakan mundur dan mendesak  rakyat Thailand bersabar sementara beberapa tindakan akan dilakukan untuk memulihkan situasi,  dan ia tidak menyebut tindakan itu.

           "Kami tahu bahwa rakyat mengharapkan  pemerintah menegakkan hukum dan ketertiban dan kami akan melaksanakan tugas kami, karena jika pemerintah tidak dapat bekerja , rakyat tidak akan mempercayai," katanya.

           Para lawannya mengatakan Abhisit  adalah kaki tangan militer dan  ia berhasil berkuasa  dengan cara yang tidak demokratis setelah satu keputusan pengadilan yang memaksa sekutu-sekutu politik  Thaksin melepaskan kekuasaan pemerintah Desember tahun lalu.

           Thailand dilanda konflik politik  sejak kudeta tidak berdarah dilakukan militer September 2006  yang menggulingkan Thaksin. Ia tetap mendapat dukungan kuat  dari kalangan penduduk miskin  tetapi dibenci oleh elit  di istana, militer dan birokrasi.

            Thaksin tetap tinggal di luar negeri  untuk menghindari hukuman dua tahun penjara karena korupsi.(*)