INVESTOR AUSTRALIA KEMBANGKAN INDUSTRI PERIKANAN DI NTB

id

     Mataram, 5/3 (ANTARA) - Gerald Knecht, invesor dan ilmuwan ternama asal Australia yang merupakan Presiden dan Pendiri Atlantic Utara Inc, segera mengembangkan industri perikanan tangkap terpadu di wilayah Nusa Tenggara Barat, yang akan diawali di Kabupaten Dompu.

     "Dalam 6 hari ke depan, sudah ada kegiatan pembangunan pabrik pengolahan ikan yang dimulai di Dompu," kata Gerald pada pertemuan koordinasi dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH M Zainul Majdi beserta jajarannya, di Mataram, Senin.

     Gerald yang juga pendiri  PT Bali Seafood Internasional itu, mempresentasikan rencana investasi di bidang industri perikanan tangkap terpadu itu, di hadapan gubernur dan pejabat lainnya di wilayah NTB.

     Dalam pemaparannya, Direktur di US National Institute Perikanan, dan penasehat di Teluk Maine Research Institute dan Sustainability Initiative GMRI itu, didampingi oleh mantan Menteri Keluatan dan Perikanan RI Prof DR Rokhmin Dahuri MS.

     Investasi itu akan menggunakan bendera PT Bali Seafood Internasional, dengan nama program LSSFP (Lesser Sunda Sustainable Fisehries Program) yang mencakup wilayah Provinsi NTB dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

     Tahapan pelaksanaannya dimulai dari Kabupaten Dompu, kemudian Lombok Timur dan kabupaten/kota lainnya di NTB dan NTT.

     Daerah penangkapan ikannya mencakup wilayah laut dari pantai sampai 12 mil (laut di bawah jurisdiksi kabupaten dan provinsi), menggunakan ukuran kapal ikan lima Gross Ton (GT), dengan peralatan tangkap yakni handline, longline, atau gill nets, dan jenis ikan yang ditargetkan yakni  tuna, kakap, mahi, dan ikan lainnya.

     PT Bali Seafood Internasional itu akan memulai investasinya dengan pembangunan pabrik pengolahan ikan yang direncanakan di Dompu, sebagai bagian dari rencana investasi industri perikanan tangkap terpadu di wilayah NTB.

     Gerald mengatakan, investasi di bidang perikanan dan kelautan harus terpadu dan fokus pada bagian tertentu yang dikembangkan.

     "Untuk NTB, fokusnya di Pulau Sumbawa, dan akan dijadikan basis suplai untuk pasar internasional, namun pengelolaannya secara bersama-sama pemerintah dan para nelayan setempat, agar bisa memaksimalkan keuntungan bersama," ujarnya.

     Keuntungan dari pengelolaan perikanan tangkap terpadu itu, kata Gerald, harus dibagi secara adil agar mengarah kepada pengelolaan perikanan dan kelautan yang berkelanjutan.

     Karena itu, ia meminta dukungan dari Gubernur NTB dan para bupati sebagai bentuk komitmen untuk mendukung industri perikanan tangkap secara terpadu itu.

     Dukungan itu, hendaknya dalam bentuk surat tertulis sebagai pegangan bagi manajemen PT Bali Seafood Internasional untuk mengembangkan perikanan tangkap terpadu itu.

     Pada kesempatan itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi langsung menyanggupi dukungan tertulisnya, dan meminta Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB H M Ali Syahdan, untuk menindaklanjutinya.

     "Saya minta hal ini didetail, termasuk surat dukungannya. Pak Kadis segera tindaklanjuti ya. Pada intinya diperlukan komitmen bersama pihak-pihak terkait demi kemajuan sektor perikanan dan kelautan di wilayah NTB yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Zainul. (*)