Mataram, 18/3 (ANTARA) - Aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Lembar, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, ke Pelabuhan Padang Bai, Pulau Bali, kembali dibuka setelah sebelumnya ditutup karena cuaca buruk, sejak 13 Maret 2012.
Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar Lungguh Simanjuntak, yang dihubungi dari Mataram, Minggu, mengatakan aktivitas penyeberangan rute Lembar-Padang Bai mulai dibuka sejak Minggu (18/3) pukul 04.00 Wita.
"Sejak pagi tadi sudah dibuka dan sampai sekarang masih lancar," ujarnya.
Secara bertahap, ratusan unit kendaraan angkutan barang dan orang yang sempat antre saat cuaca buruk, diseberangkan menggunakan 21 unit kapal yang beroperasi di rute tersebut.
Rute penyeberangan Lembar-Padangbai sepanjang 35 mil dengan waktu tempuh 4-5 jam, dan setiap unit kapal dioperasikan dalam dua trip.
Manager Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kayangan M Yasin juga mengatakan, aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Kayangan (Lombok Timur) ke Pelabuhan Poto Tano (Sumbawa Barat) telah dibuka sejak Minggu dini hari.
"Cuaca sudah aman untuk penyeberangan. Kecepatan angin rata-rata 10-15 knot, dan gelombang laut 0,5 - 1,0 meter," ujarnya.
Rute Kayangan-Poto Tano ditutup sejak 15 Maret 2012, setelah sebelumnya kawasan Pelabuhan Poto Tano yang berada di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, diterjang angin kencang, hingga pohon tumbang. Bangunan kantor pelabuhan, dan kios pedagang dalam kawasan pelabuhan rusak.
Rute Kayangan-Poto Tano sepanjang 12 mil dengan waktu tempuh 45 menit hingga satu jam. Setiap unit kapal penyeberangan itu dioperasikan dalam enam trip.
Meskipun sudah dibuka, ASDP belum meniadakan sistem buka-tutup, mengingat prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Selaparang Mataram, angin kencang dan gelombang tinggi masih mungkin terjadi di perairan NTB sampai tiga hari ke depan.
Berdasarkan hasil analisis data, kondisi fisis, dinamika atmosfir, dan pantauan citra satelit, BMKG Selaparang menyatakan, perlu diwaspadai angin kencang di wilayah NTB dengan kecepatan berkisar antara 25 - 50 kilometer/jam.
BMKG Selaparang juga menyatakan, perlu mewaspadai tinggi gelombang di perairan barat dan utara wilayah NTB yang berkisar antara 3,5 hingga 5,0 meter, sementara perairan timur dan selatan berkisar antara 2,0 - 6,0 meter. (*)