Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) telah menetapkan 20 desa di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, untuk dikembangkan menjadi desa cerdas.
"Surat Keputusan (SK) pengembangan desa cerdas itu telah keluar," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Tengah Zaenal Mustakim di Praya, Jumat.
Menurut dia, program pengembangan desa cerdas itu saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) atau petugas. Selain itu, saat ini juga masih dilakukan pendataan sarana dan prasarana pendukung dalam pelayanan program desa cerdas tersebut.
"Saat ini masih tahap sosialisasi, pelatihan petugas, dan pendataan sarana dan prasarana," katanya.
Beberapa desa di Lombok Tengah yang telah ditetapkan menjadi desa cerdas tersebut di antaranya Desa Sintung, Truai, Selong Belanak, Lantan, dan Darmaji.
"Minimal satu kecamatan satu desa yang ditetapkan menjadi desa cerdas," katanya.
Ia mengatakan, desa cerdas ini merupakan gabungan digitalisasi teknologi dengan pengembangan sumber daya alam yang ada, untuk membangun sumber daya manusia desa, mendukung perekonomian warga, menjaga kelestarian lingkungan, membangun infrastruktur desa sesuai kebutuhan, dan tentu percepatan pencapaian kesejahteraan warga desa.
"Tujuan program ini untuk meningkatkan pelayanan di desa dengan memanfaatkan digitalisasi, sehingga pelayanan itu bisa dilakukan melalui aplikasi atau secara online," katanya.
Untuk itu, dalam penentuan desa cerdas tersebut diprioritaskan bagi desa yang inovatif seperti dilihat dari potensi desa, kemajuan BUMDes, serta program pemberdayaan desa yang sedang dilaksanakan. Program ini merupakan terobosan pemerintah dalam memberikan layanan kepada masyarakat berbasis teknologi informasi.
"Program ini untuk menunjang kemajuan ekonomi masyarakat dan 2023 program desa cerdas ini telah bisa diterapkan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendes PDTT kembangkan desa cerdas di Lombok Tengah