Banyak kampus luar negeri mampu hadirkan inovasi kewirausahaan

id Teten Masduki,Kampus,Perguruan Tinggi,Wirausaha,Garut

Banyak kampus luar negeri mampu hadirkan inovasi kewirausahaan

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menandatangani peresmian Gedung Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut, Jawa Barat, Sabtu (8/10/22). ANTARA/HO-KemenkopUKM

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan banyak kampus di luar negeri yang mampu menghadirkan inovasi kewirausahaan. Karena itu, ia mengharapkan perguruan tinggi di dalam negeri mampu mengembangkan produk dalam negeri dan menghadirkan inovasi kreatif di bidang kewirausahaan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Banyak kisah sukses kampus di luar negeri yang dapat menghadirkan inovasi kewirausahaan melalui perguruan tinggi dan hal ini bisa dijadikan contoh bagi kampus-kampus di Indonesia. Saya berharap banyak, salah satunya kepada Universitas Garut,” kata Teten dalam acara Peresmian Gedung Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut, Jawa Barat, lewat keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Ia mengharapkan Gedung Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut dapat berkontribusi mencetak jagoan wirausaha di Indonesia. Beberapa negara dapat dicontoh seperti Korea Selatan karena mampu membangun industri riset melalui perguruan tinggi, sehingga mampu meningkatkan omzet pelaku usaha lebih dari 40 persen.

"Jadi ini (Universitas Garut) kita bisa besarkan menjadi center of excellence untuk mengevolusi kewirausahaan, karena sekarang itu yang penting bukan produknya, tapi mengembangkan model bisnis termasuk mengembangkan digitalisasi," ucapnya.

Baca juga: Menkop sebut program Pahlawan Digital UMKM 2022 resmi dibuka
Baca juga: Menkop Teten dorong pemulihan UMKM NTT lewat Exotic Tenun Fest

Presiden Joko Widodo disebut telah memberikan tugas mencetak 1 juta wirausaha mapan baru pada 2024 guna meningkatkan persentase kewirausahaan dari 3,47 persen menjadi 3,95-4 persen Menurut Menkop, perguruan tinggi merupakan tempat untuk menciptakan lulusan yang hendak menjadi wirausaha, bukan lagi menjadi pegawai pemerintah atau swasta.

"Survei kami menyatakan 73 persen dari anak muda ingin jadi pebisnis. Kalau kampus tidak mengubah konsepnya, kampus akan ditinggalkan," kata Teten.