Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau pengelola kawasan wisata agar waspada pada aliran sungai pada saat curah hujan tinggi. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing yang diikuti daring di Jakarta, Senin (24/10) malam, menyebut pada saat musim hujan, potensi bencana hidrometeorologi basah di kawasan wisata tetap ada.
"Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor. Mungkin kita mengimbau kepada pengelola, meskipun hingga saat ini kita belum menerima laporan adanya kejadian bencana di lokasi pariwisata," ujar Abdul.
Abdul mengatakan lokasi wisata seperti air terjun, kawasan bantaran sungai, bahkan saat ini menjamur kafe-kafe yang dibuat di sepanjang aliran sungai, harus diwaspadai potensi bencananya. Sebab menurut dia, kenaikan intensitas curah hujan meskipun biasanya dimulai dari tengah hari sampai tengah malam, namun pada sore hari perlu diwaspadai, karena daerah aliran sungai ini mungkin bisa cukup panjang. "Artinya ketika kita berada di suatu tempat yang sudah agak ke hilir, kita enggak tahu apa yang terjadi di hulu," kata Abdul.
Baca juga: Tren banjir Jatim sama, selama belum ada perbaikan lingkungan
Baca juga: BNPB pastikan kesiapan hadapi bencana jelang KTT G20
Oleh sebab itu, BNPB mengimbau agar masyarakat juga membiasakan diri untuk melihat prakiraan cuaca ketika akan keluar rumah, atau menghabiskan waktu di luar ruangan, serta mengira-ngira dampaknya bila terjadi hujan.
Berita Terkait
Build understanding of disaster risks: BNPB tells regions
Selasa, 26 November 2024 6:52
BNPB merencanakan relokasi enam desa di Flores Timur-NTT
Senin, 18 November 2024 5:51
Presiden Prabowo gelar rapat terbatas terkait bencana erupsi Lewotobi
Rabu, 13 November 2024 5:32
Kemenparekraf-BNPB memetakan destinasi rawan bencana hidrometeorologi
Rabu, 13 November 2024 5:09
Ministries work in synergy to aid Mt Lewotobi victims: Karnavian
Selasa, 12 November 2024 18:52
BNPB asks people, local govts to remain alert for disasters
Selasa, 12 November 2024 5:00
Mt. Lewotobi eruption: BNPB collects data for relocation
Selasa, 12 November 2024 4:56
Erupsi Gunung Lewotobi, jumlah pengungsi mencapai 2.000 jiwa
Jumat, 8 November 2024 9:18