Jasa Armada Indonesia raih laba Rp101,7 miliar kuartal III

id Jasa Armada Indonesia,Emiten,IPCM,Laba

Jasa Armada Indonesia raih laba Rp101,7 miliar kuartal III

PT Jasa Armada Indoneia Tbk meraih laba bersih Rp101,7 miliar pada kuartal III-2022. ANTARA/HO-IPCM

Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Armada Indoneia Tbk meraih laba bersih Rp101,7 miliar pada kuartal III-2022, meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp90,5 miliar. Perolehan laba emiten berkode saham IPCM itu ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar 12 persen menjadi Rp671 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp600 miliar.

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis merangkap Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama IPCM Shanti Puruhita mengatakan, peningkatan kinerja perseroan merupakan hasil penerapan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan akibat inflasi, meningkatnya harga bahan bakar, serta kondisi ekonomi makro yang masih belum stabil.

"Perseroan selalu berupaya agar cepat melakukan adaptasi dan penyesuaian yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan efisiensi," ujar Shanti dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Kontribusi utama pendapatan perseroan diperoleh dari jasa pelayanan kapal sebesar Rp591 miliar atau 88 persen dari total pendapatan. Kontribusi pendapatan lainnya adalah pengelolaan kapal sebesar Rp40,5 miliar serta pengangkutan dan lainnya sebesar Rp40 miliar.

Pendapatan jasa penundaan kapal yang terdiri dari pelabuhan umum senilai Rp339 miliar, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp121 miliar dan Terminal Khusus (Tersus) sebanyak Rp131 miliar. Peningkatan pendapatan tertinggi terdapat pada TUKS dengan kenaikan 16 persen dibanding periode 2021.

Baca juga: Menhub terus dorong efisiensi biaya logistik
Baca juga: Pelindo-Kejati NTT kerja sama bidang PTUN


Sementara itu, lanjut Shanti, terkait dengan kenaikan beban pokok sebesar 22 persen dari Rp395 miliar menjadi Rp481 miliar, terutama disebabkan adanya peningkatan yang signifikan pada beban bahan di mana Bahan Bakar Minyak (BBM) mengambil porsi tertinggi yaitu sebesar Rp151 miliar dari Rp91 miliar pada tahun sebelumnya.

Untuk mengimbanginya, perseroan berhasil menekan beban umum dan administrasi sebesar 28 persen dari Rp94 miliar menjadi Rp68 miliar serta beban operasi lainnya yang dapat dikendalikan dengan baik.

Selain itu, IPCM mencatatkan kenaikan total aset sebesar 7 persen dari Rp1,4 triliun pada kuartal III-2021 menjadi Rp1,5 triliun pada kuartal III-2022. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada aset lancar dengan kisaran 17 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. "Di samping penerapan strategi yang tepat, perseroan sebagai perusahaan publik juga terus meningkatkan tata kelola perusahaan yang lebih baik," kata Shanti.