KEMDAG DUKUNG PENGEMBANGAN PELABUHAN BADAS-SUMBAWA

id

     Mataram, 7/1 (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemdag) mendukung pengembangan pelabuhan bongkar muat di Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi pelabuhan ekspor komoditi unggulan daerah.

     "Ada rencana pengembangan Pelabuhan Badas menjadi pelabuhan ekspor komoditi unggulan seperti jagung, dan komoditi lainnya, dan itu didukung Kementerian Perdagangan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTB Lalu Imam Maliki, di Mataram, Senin.

     Ia mengatakan, salah satu agenda kunjungan kerja Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan di Pulau Sumbawa, pada Selasa (8/1) yakni peninjauan Pelabuhan Badas.

     Kunjungan ke Pelabuhan Badas itu diagendakan setelah peninjauan pasar tradisional di Sumbawa Besar, ibukota Kabupaten Sumbawa, yang dibangun dengan dukungan APBN pada pos anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2011 sebesar Rp1 miliar dan 2012 sebesar Rp1,1 miliar lebih.

     Namun, sebelum peninjauan ke kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), yang berlokasi di kaki gunung Olat Maras, Desa Batu Alang, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa.

     "Pak Menteri ingin melihat langsung kondisi Pelabuhan Badas yang sedang dalam proses pengembangan itu, karena ada rencana menjadikan pelabuhan itu sebagai kawasan ekspor komodi jagung dan komoditi unggulan daerah NTB lainnya," ujarnya.

     Imam mengatakan, sudah ada survei berkelanjutan yang menyebutkan Pelabuhan Badas layak dijadikan pelabuhan ekspor komoditi jagung karena relatif dekat dengan Kabupaten Dompu sebagai salah satu sentra produksi jagung di wilayah NTB, selain kabupaten lainnya.

     Diharapkan, kunjungan Mendag ke Pelabuhan Badas itu akan semakin mempercepat rencana pengembangan pelabuhan ekspor komoditi unggulan daerah itu.

     Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ridwan Syah mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 miliar dalam APBN 2012 untuk peningkatan infrastruktur delapan pelabuhan utama yang menyebar di wilayah NTB.

     Anggaran penataan infrasturuktur pelabuhan utama itu bersumber dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) APBN 2011 yang dialokasikan pada APBN 2012 di pos anggaran Kementerian Perhubungan.

     Pemanfaatan SAL itu untuk peningkatan konektivitas antardaerah dan antarpulau, terkait implementasi program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor V (mencakup NTB, Bali dan NTT).

     Anggaran ratusan miliar itu cair setelah, pada 18 Mei 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat terbatas yang antara lain membahas implementasi program MP3EI Koridor V, yang digelar di Pendopo Gubernur NTB, di Mataram.

     Koridor V MP3EI itu menekankan pada pengembangan pariwisata dan pendukung pangan nasional.

     Pada rapat terbatas itu, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, mempertanyakan kejelasan usulan permohonan dukungan anggaran peningkatan infrastruktur pelabuhan utama di wilayah NTB yang diajukan Pemerintah Provinsi NTB kepada Menteri Perhubungan.

     Pemprov NTB mengajukan usulan dana sebesar Rp400 miliar untuk penataan infrastruktur delapan pelabuhan utama yang menyebar di Pulau Lombok dan Sumbawa.

     Delapan pelabuhan utama itu yakni Pelabuhan Bima, Sape, Woworada, Badas, Benete, Dare dan Pelabuhan Kayangan serta Pelabuhan Lembar. 

     Pelabuhan Bima yang berada di Kota Bima menghubungkan Pulau Sumbawa dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia, sebagai pelabuhan kapal Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

     Pelabuhan Sape di Kabupaten Bima merupakan pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Pulau Sumbawa, NTB, dengan Pulau Flores, NTT.

     Pelabuhan Badas yang berada di Kabupaten Sumbawa sebagian besar melayani kapal bongkar muat sejumlah barang komoditi dari dan ke berbagai daerah di Indonesia.

     Pelabuhan Woworada di Kota Bima yang selama ini juga difungsikan melayani kapal bongkar muat sejumlah barang komoditi dari dan ke berbagai daerah di Indonesia.

     Pelabuhan Benete di Sumbawa Barat, merupakan pelabuhan pengangkutan hasil tambang emas dan tembaga PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT).

     Pelabuhan Dare yang juga berada di Kabupaten Bima merupakan pelabuhan rakyat. Sedangkan Pelabuhan Kayangan yang berada di ujung timur Pulau Lombok menghubungkan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, dan Pelabuhan Lembar di ujung barat Pulau Lombok menghubungkan Lombok dan Bali. (*)