KUNJUNGAN WISATAWAN AUSTRALIA KE GILI TRAWANGAN ANJLOK

id

Mataram, 19/2 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengklaim, kunjungan wisatawan Australia ke Gili Trawangan dan gili lainnya anjlok pascakematian Liam Davies (19) akibat minuman keras yang dikonsumsi pada malam Tahun Baru 2013.

"Penurunannya sangat tajam, dari 70 persen menjadi sekitar lima persen saja," kata Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informasi Kabupaten Lombok Utara Sinar Wugiyarno, pada pertemuan koordinasi terpadu di Kantor Gubernur NTB, di Mataram, Selasa.

Pemerintah Provinsi NTB menggelar rapat koordinasi terpadu itu guna menghimpun jawaban atas pertanyaan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Denpasar Brett Farmer, terkait kematian Liam Davies.

Rapat koordinasi terpadu yang dipimpin Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB H Abdul Haris, dihadiri pimpinan instansi terkait, termasuk Direktur Narkoba Polda NTB Kombes Pol Ricky Simon Pays, yang didampingi perwira menengah Direskrim Umum Polda NTB, dan Kepala BPOM NTB Sri Utami Ekaningtiyas.

Davies meninggal dunia di Rumah Sakit Sir Charles Gairdner, Perth, Australia, 6 Januari 2013, setelah beberapa hari kritis. Remaja kelahiran Selandia Baru itu dilarikan dari Pulau Lombok, NTB, ke Perth, sehari setelah menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Kota Mataram.

Davies diduga keracunan metanol, bahan kimia yang biasa digunakan untuk keperluan industri. Ia diserang nyeri lambung dan kepala serta muntah-muntah, hingga kritis dan meninggal.

Orangtua dan sanak keluarga Davies di Australia dan Selandia Baru kemudian meminta negaranya menyikapi permasalahan tersebut, hingga Konjen Australia di Denpasar, Bali, Brett Farmer menemui Pemerintah Provinsi NTB dan pihak terkait lainnya.

Farmer datang bersama Wakil Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Ian Brownlies, dan menghadiri pertemuan koordinasi di Aula Dinas Kesehatan Provinsi NTB, di Mataram, 17 Januari 2013.

Saat itu Farmer banyak mendapat informasi terkait kematian turis remaja Australia itu, namun Pemerintah Australia kembali meminta penjelasan secara tertulis, sehingga Konjen Australia itu mengirim surat resmi berisi sejumlah pertanyaan penting.

Pemerintah Australia juga mempertanyakan upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah di wilayah NTB terkait peredaran minuman keras yang menyebabkan kematian itu.

Sinar menduga, anjloknya kunjungan wisatawan Australia ke lokasi wisata andalan Lombok Utara dan NTB yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, akibat gencarnya pemberitaan media massa di Australia, terkait kematian Davies, turis remaja Australia itu.

Objek wisata Gili Trawangan dikunjungi sekitar 40 ribu orang wisatawan setiap tahun, dan dua gili lainnya yakni Gili Meno dan Gili Air dikunjungi sekitar 20 ribu wisatawan setiap tahun.

"Informasi yang kami ketahui, semenjak kematian Davies, media-media massa di Australia hampir setiap hari memberitakan masalah itu, dan memojokkan kita (NTB). Karena itu, dampaknya kunjungan wisatawan Australia turun tajam dan sekarang hanya sekitar lima persen saja," ujarnya.

Sejumlah pelaku usaha pariwisata di tiga gili itu, juga mengaku kehilangan omset yang cukup banyak akibat berkurangnya jumlah wisatawan Australia.

Tiga distributor minuman keras berizin yang beroperasi di lokasi wisata andalan NTB itu, juga mengaku lesu. Ketiga distributor minuman keras itu yakni Marina, Bintang Indah dan UD Tanpa Nama.

"Saat ini, ada 14 unit usaha yang mengantongi izin perdagangan minuman keras di wilayah Kabupaten Lombok Utara. Sebanyak sembilan izin di tiga gili itu, dan lima izin lainnya diluar gili itu. Pemegang izin mengaku omsetnya anjlok, karena wisatawan Australia berkurang drastis," ujar Sinar. (*)