Mataram, 19/3 (Antara) - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terus mendorong gerakan kemasyarakatan yang berlandaskan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kepada seluruh komponen bangsa.
"MPR terus mendorong gerakan kemasyarakatan ini, dan kami sangat yakni bahwa empat pilar itu akan terus-menerus memperkokoh semangat kebangsaan, semangat kebersamaan, memupuk persatuan dan kesatuan bangsa dalam realitas kemajemukan," kata Wakil Ketua MPR Ahmad Farhan Hamid, pada pembukaan babak final cerdas cermat empat pilar berbangsa dan bernegara, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.
Hadir dalam acara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Eddie Siregar, dan dua anggota MPR yakni Ahmad Basyarah dari PDIP dan H M Ali Yacob dari Partai Demokrat. Ketiganya merupakan juri di babak akhir cerdas cermat itu.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB H Lalu Safi'i, mewakili Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, yang berhalangan hadir.
Lomba cerdas cermat empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) itu, diselenggarakan oleh Kesektariatan MPR bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat.
Cerdas cermat itu melibatkan siswa-siswi terbaik tingkat SLTA agar mampu memahami dan menjiwai pilar-pilar bangsa itu yang pada akhirnya mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata di tengah keberagaman di Bumi Pertiwi.
Ahmad mengingatkan para pelajar dan generasi muda penerus bangsa lainnya bahwa cerdas cermat empat pilar kebangsaan itu merupakan wadah peningkatan pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan.
Empat pilar itu harus menjadi pilar-pilar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh.
"Tidak hanya sekedar menjadi cita-cita luhur tetapi harus diimplementasikan sebagaimana mestinya," ujarnya.
Karena itu, lanjut Ahmad, perlombaan cerdas cermat itu merupakan salah satu metode pemasyarakatan empat pilar bangsa yang dinilai tepat bagi kalangan remaja, sebagai wadah aktualisasi diri sekaligus sebagai ajang bersosialiasi melalui media kompetisi yang positif.
Selain itu, merupakan salah satu media untuk memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya penyelenggaraan kehidupan berkonstitusi melalui pemahaman aturan dasar bernegara serta membangun, membina persahabatan antar generasi muda yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
Diharapkan, para peserta lomba cerdas cermat tidak sekedar hafal sila-sila dalam Pancasila dan rumusan pasal-pasal dalam UUD 1945, tetapi yang lebih penting memaknai empat pilar itudengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun dalam pergaulan sosial di masyarakat.
"Ini juga merupakan wadah sosialisasi, agar nilai-nilai empat pilar kebangsaan itu lebih dipahami dan menjadi dasar untuk kemajuan Indonesia di masa depan," ujarnya.
Babak final cerdas cermat empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di tingkat Provinsi NTB itu diikuti tiga peserta yang berasal dari tiga sekolah, dan pemenangnya akan mewakili NTB untuk bersaing dengan 32 sekolah dari provinsi lainnya.
Peserta cerdas cermat dari tiga sekolah itu, telah mengalahkan peserta lain dari berbagai sekolah 10 kabupaten/kota, pada bapak penyisihan hingga semifinal.
Ketiga peserta itu yakni SMA Negeri 1 Mataram, SMA Negeri 1 Madapangga Bima, dan SMA Kae Woha Kabupaten Bima.
Hasil akhirnya, SMA Negeri (SMAN) 1 Madapangga, Kabupaten Bima, keluar sebagai pemenang dan akan mewakili Provinsi NTB pada perlombaan serupa tingkat nasional, yang diselenggarakan Kesektariatan MPR, di Jakarta, September 2013.
Peserta cerdas cermat SMA Negeri 1 Madapangga meraih nilai 223, menyingkirkan dua finalis lainnya yakni SMA Negeri 1 Mataram yang meraih nilai 177, dan SMA Kae Woha Kabupaten Bima yang meraih nilai 170. (*)