Dispar: Penutupan kapal cepat Bali-Mandalika karena izin

id Kapal cepat ,Bali Mandalika

Dispar: Penutupan kapal cepat Bali-Mandalika karena izin

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, H Lendek Jayadi (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, penyeberangan kapal cepat dari Bali-Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, dermaga apung Desa Kuta, Kecamatan Pujut telah ditutup, karena terkendala izin pemanfaatan di pelabuhan.

"Kapal cepat Bali-Mandalika telah tutup mulai kemarin, karena izin belum ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, H Lendek Jayadi di Praya, Rabu.

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya juga belum melihat pengusulan izin operasional di pelabuhan meskipun pihak perusahaan telah diberikan izin untuk beroperasi.

Pemerintah daerah, ujar dia, tidak ada kewenangan terkait intervensi dalam persoalan perizinan tersebut, kendati bisa mendukung perekonomian warga lokal menjadi terdampak dan mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Kunjungan wisatawan di Mandalika cukup meningkat, namun saat ini pasti ada dampak dari ditutupnya pelayanan kapal cepat tersebut," katanya.

Ia mengatakan, dengan adanya kapal cepat ini, maka pihaknya sebagai pengelola pariwisata menjadikan hal tersebut sebagai peluang bagi para pelaku wisata dan juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan serta percepatan arus transfortasi kunjungan.

Sedangkan jumlah wisatawan yang datang menggunakan kapal cepat dari Sanur ke Lombok itu sekitar 50-100 orang per hari dan itu artinya peminatnya cukup tinggi. "Wisatawan yang datang itu tiap hari selalu ada," katanya.

Dinas melihat dari sisi dampak yang langsung dengan adanya kapal cepat ini membuat kesadaran masyarakat sudah terasa dengan mereka melakukan pembenahan lingkungan yang menjadi lokasi bersandar kapal cepat ini.

"Karena memang tidak bisa dinafikan jauh sebelum kapal cepat ini bersandar wilayah dermaga apung ini terkenal berada di perkampungan," katanya.

Namun, sebelum dibukanya kapal cepat ini malah masyarakat sudah mulai melakukan pembenahan dengan menata lingkungan mereka. Sekarang setelah beroperasi kapal cepat ini membuat lingkungan di sekitar dermaga tempat bersandar menjadi bersih.

"Karena memang warga menyadari adanya dampak ekonomi yang besar dengan adanya wisatawan yang datang dari kapal cepat ini. Karena ketika ada dampak ekonomi maka pasti masyarakat memiliki kesadaran,” katanya.