Mataram (Antara Mataram) - Seorang mahasiswa Farhan (22), tewas akibat bentrokan fisik dua kelompok mahasiswa yang menekuni bidang ilmu keguruan dan pendidikan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin (17/6) tengah malam.
"Selain korban tewas satu orang, juga ada seorang korban luka-luka yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit," kata Kasubag Humas Polres Mataram AKP Arief Yuswanto, di Mataram, Selasa.
Korban luka-luka itu teridentifikasi bernama Ramsin (21), yang juga kuliah di bidang keguruan dan pendidikan di Kota Mataram.
Arief mengatakan, penyidik tengah mendalami kasus pertikaian antarkelompok mahasiswa yang menelan korban jiwa dan luka-luka itu.
"Jenazah korban meninggal sedang diotopsi di RSU Bhayangkara Polda NTB, sedangkan korban luka-luka jalani perawatan intensif di RSUP NTB," ujarnya.
Sementara ini, polisi belum mengantongi nama tersangka pembunuhan maupun tindak pidana kekerasan itu, meskipun sudah ada lima orang yang diperiksa sebagai saksi.
Versi polisi, bentrokan fisik itu teridentifikasi menggunakan benda tajam karena di tubuh korban tewas terdapat luka bacok. Demikian pula, korban luka-luka yang menderita luka bacok di bagian kepala, wajah dan lengan kanan.
Dua kelompok mahasiswa yang terlibat bentrokan fisik itu berasal dari Kabupaten Bima dan Dompu, Pulau Sumbawa.
Kedua belah pihak sempat memiliki masalah yang mencuat dari beberapa orang, dan sempat diupayakan penyelesaiannya sebelum bentrokan tersebut mencuat di Jalan Gunung Batur, Dasan Agung, Kota Mataram.
"Ada masalah kecil yang berkembang menjadi salah paham, hingga terjadi bentrokan antarkelompok hingga seorang tewas, dan seorangnya lagi sekarat," ujar Arief. (*)