Mataram (Antara Mataram) - Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan telah menetapkan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) 2013.
Dipilihnya NTB dasarnya yakni prestasi yang diraih NTB di bidang perkoperasian, dan pertumbuhan koperasi di NTB yang tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB H Abdul Haris di Mataram, Selasa.
Provinsi NTB juga meraih penghargaan dari pemerintah pusat sebagai salah satu provinsi terbaik pendukung pengembangan koperasi di Tanah Air.
Versi Dinas Koperasi dan UKM NTB, sejauh ini sudah terbentuk 3.512 unit koperasi dengan jumlah anggota 628 ribu lebih, dengan total aset sebesar Rp1,14 triliun yang mengalami peningkatan sebesar 14 persen dibanding tahun sebelumnya.
Total nilai usaha koperasi di wilayah NTB telah mencapai lebih dari Rp1,8 triliun yang menggambarkan potensi cukup menjanjikan, dan perkembangan yang berarti dalam membangun perekonomian masyarakat NTB, katanya.
Pada puncak peringatan hari koperasi yang diadakan di Pulau Lombok pada 12 Juli itu akan dihadiri oleh perwakilan koperasi dari berbagai provinsi di Indonesia
"Sekitar 500 perwakilan koperasi dari berbagai provinsi akan menghadiri puncak peringatan Harkopnas 2013 di Lombok," katanya.
Haris yang didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) NTB Hendro Kartiko, mengatakan puncak peringatan Harkopnas 2013 itu akan dipusatkan di Kota Mataram, Ibu Kota Provinsi NTB.
"Pada puncak peringatan Harkopnas itu akan digelar beragam kegiatan sejak 3 Juli, melputi pasar rakyat, dan kegiatan lainnya yang bersifat merangsang pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Pasar rakyat yang dijadwalkan 3-6 Juli itu, kata Haris, akan melibatkan sedikitnya 200 stan pengelola koperasi dari berbagai provinsi, dan NTB terlibat pada 12 stan.
Menjelang puncak peringatan, digelar Bazar Ramadhan, seminar nasional perkoperasian dan kegiatan lainnya.
"Memang agak beda puncak peringatan Harkopnas tahun ini, karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan sehingga nuansa agamais menonjol," ujarnya.
Tarian kolosal yang biasanya mewarnai puncak peringatan Harkopnas ditiadakan, karena suasana ibadah puasa.
Namun, tarian khas daerah tetap digelar guna memeriahkan puncak peringatan Harkopnas, yang dijadwalkan akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Negara itu. (*)