Pemkab Lombok Timur NTB tetap fokus pemberantasan rentenir

id rentenir,Lotim berantas rentenir,Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga,berkembang rentenir,rentenir lombok timur ,Wakil Bupati Lombok Timur H R

Pemkab Lombok Timur NTB tetap fokus pemberantasan rentenir

Acara rapat evaluasi program Lombok Timur berkembang di kantor bupati setempat (ANTARA/Humas Pemkab Lombok Timur)

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mendorong pertumbuhan program Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga (Berkembang) di 2023 yang telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya.

"Meskipun tidak terlepas dari berbagai kendala akan tetapi program ini sudah menunjukkan keberhasilan," kata Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi pada rapat evaluasi program Lombok Timur Berkembang, dalam keterangan tertulisnya di Selong, Kamis.

Ia mengatakan, program tersebut telah berjalan baik dan hal itu dapat dilihat dari peternak yang mengakses kredit usaha rakyat (KUR) secara mandiri dan tidak mengandalkan subsidi bunga dari pemerintah.

"Plafon pinjaman pun rata-rata di atas Rp50 juta, bahkan ada yang mencapai Rp100 juta," katanya.

Wakil Bupati mengaku senang atas Informasi yang diungkap oleh pihak BRI tersebut. Apalagi melihat program ini menemui berbagai tantangan seperti pandemi COVID-19 yang berlangsung selama dua tahun.

"Kemudian disusul penyakit mulut dan kuku yang berdampak langsung terhadap peternakan sapi," kata Rumaksi.

Menurut Wabup adanya perubahan sikap masyarakat yang beralih menggunakan KUR regular sesungguhnya merupakan salah satu tujuan program unggulan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) Lombok Timur, yang diluncurkan 2020 itu.

"Dengan demikian masyarakat yang semula tidak mengenal lembaga perbankan, kini sudah dapat mengakses berbagai layanan yang tersedia," kata Rumaksi.

Kepala OJK Kantor Perwakilan NTB Rico Rinaldi mengatakan, pihaknya percaya kepala Pemkab Lombok Timur memiliki komitmen tinggi terhadap program ini, yang dapat dilihat dari pembayaran subsidi bunga yang sudah sesuai dengan masa jatuh tempo.

"Berdasarkan data BRI, dari tak kurang 3.350 peternak yang mengakses KUR ternak sapi program Lombok Timur Berkembang melalui BUMN tersebut," kata Rico Rinaldi.

Ia mengatakan, data hingga November 2022, tercatat 772 peternak yang sudah beralih ke KUR regular. Jumlah itu masih terus bertambah, karena Desember masih cukup banyak yang beralih ke KUR regular.

"Total realisasi Lombok Timur Berkembang untuk KUR Sapi selama 2020-2022 mencapai Rp91,94 miliar dengan jumlah peternak 6.129," kata Rico.

Sementara itu jumlah subsidi bunga yang digelontorkan adalah Rp5,516 miliar lebih. Sedangkan bagi UMKM dengan plafon hingga Rp10 juta, baru terealisasi bagi 46 nasabah. "Program untuk UMKM baru diluncurkan jelang akhir 2022," kata Rico.