Mataram (Antara Mataram) - Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengunjungi perempuan yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram, guna mengetahui kondisinya, sekaligus memotivasi agar tabah menjalani kehidupan.
"Sabar ya, dan harus tetap jaga kesehatan. Jalani kehidupan di sini (lapas) dengan penuh kesabaran, sebagai konsekuensi dari perbuatan di masa lalu," kata Ketua BKOW NTB Hj Syamsiah Amin, saat meninjau blok wanita di Lapas Mataram, Selasa.
Syamsiah didampingi pengurus BKOW NTB lainnya, dan pegiat LSM peduli perempuan dan anak di wilayah NTB, saat mengunjungi perempuan penghuni Lapas Mataram.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Provinsi NTB Wismaningsih Rajadiah, juga ikut mendampingi.
Blok wanita di Lapas Mataram itu tengah dihuni sebanyak 24 orang narapidana dan tahanan perempuan, dan umumnya terlibat kasus penyalahgunaan narkoba (narkotika, obat-obatan berbahaya dan zat adiktif).
Dua dari 24 orang penghuni blok wanita itu, dua orang diantaranya masih usia Sekolah Menengah Atas (SMA), dan seorang penghuni merupakan perempuan asal Afrika Selatan yang terjerat kasus narkoba.
Para napi dan tahanan wanita itu, tampak gembira menyambut kedatangan pengurus BKOW NTB beserta rombongan yang datang berkunjung.
Senyum sumringah serta tatapan penuh harapan, terlihat jelas di wajah para napi dan tahanan wanita itu saat berdialog dengan pengurus BKOW NTB itu.
Selain memberi nasehat dan motivasi, pengurus BKOW NTB juga menyerahkan bingkisan berisi yang diduga berupa pakaian dan makanan ringan.
"Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap sesama perempuan, terutama yang tengah menjalani masa hukuman di penjara. Kami harap, ada semangat untuk tetap hidup dan tidak lagi terlibat masalah hukum jika sudah bebas," ujar Syamsiah ketika menanggapi pertanyaan wartawan terkait kunjungan ke Lapas Mataram itu.
Sebanyak 24 orang penghuni blok wanita itu merupakan bagian dari dari 228 orang napi kasus narkotika yang menghuni Lapas Klas IIA Mataram, dan 28 orang tahanan kasus narkotika.
Penghuni Lapas Mataram lainnya yang terlibat kasus korupsi sebanyak 34 orang (14 orang napi dan 20 orang tahanan), dan lima orang Warga Negara Asing (WNA) yang terlibat kasus hukum di wilayah NTB.
Secara keseluruhan penghuni Lapas Mataram saat ini terdata sebanyak 584 orang, terdiri dari 482 orang laki-laki dan 34 orang perempuan. Padahal, kapasitas tampung Lapas Mataram hanya 235 orang.
Lapas Mataram yang terletak disamping Kantor Gubernur atau berada di jantung Kota Mataram itu dianggap tidak layak lagi sehingga perlu dipindahkan ke lokasi lain. (*)
Bkow ntb kunjungi perempuan penghuni lapas mataram
"Sabar ya, dan harus tetap jaga kesehatan. Jalani kehidupan di sini (lapas) dengan penuh kesabaran, sebagai konsekuensi dari perbuatan di masa lalu," kata Ketua BKOW NTB Hj Syamsiah Amin.