Disnakertrans Lombok Tengah mengirim 12 ribu PMI selama 2022

id CMPI Lombok Tengah

Disnakertrans Lombok Tengah mengirim 12 ribu PMI selama 2022

Para CPMI saat melakukan proses BAP di kantor Disnakertrans Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migrain Indonesia, sebanyak 12.049 warga di daerah setempat memilih menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) selama 2022.

"Total warga yang bekerja jadi PMI itu sebanyak 12.049 jiwa selama 2022," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Disnakertrans Lombok Tengah, Syamsul Rijal di Praya, Senin.

Ribuan PMI asal Lombok Tengah itu tersebar di 16 negara tujuan seperti Negara Brunai sebanyak 118 orang, Hong Kong sebanyak 213, Japan satu orang, Korea Selatan dua orang, Kuwait 17 orang, Malaysia 9948 orang dan Maldives sebanyak dua orang.

Selain itu, Polandia sebanyak 11 orang, Qatar lima orang, Rumania satu orang, Saudi Arabia 430 orang, Singapura 120 orang, Slovakia 15 orang, Taiwan 1.016 orang, United Arab Emirat 77 orang dan Kindom 73 orang.

"Tujuan PMIPMI kita yang paling dominan itu adalah negara Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, Hongkong, Brunai dan Singapura," katanya.

Ia mengatakan, animo warga animo warga untuk menjadi pekerja migrain Indonesia cukup tinggi di awal bulan 2023. Hal itu terlihat dari data warga yang mendaftar menjadi CPMI itu mencapai 20 orang per hari.

"Malaysia masih menjadi negara tujuan paling banyak bagi CPMI di Lombok Tengah," katanya.

Ia mengatakan, proses pendaftaran CPMI di Lombok Tengah harus sesuai dengan aturan dalam rangka mengantisipasi adanya pengiriman CPMI ilegal. Sehingga pihaknya melakukan proses BAP bagi CPMI yang akan bekerja ke luar negeri.

"Proses BAP tetap dilakukan untuk memastikan data yang diajukan," katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berangkat menjadi PMI melalui jalur resmi yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Pemerintah juga saat ini telah mempermudah proses pelayanan pendaftaran menjadi CPMI.

"Sekarang menjadi PMI sudah menggunakan zero cost pemberangkatan sesuai keputusan pemerintah pusat. Artinya biaya tidak dipersulit," katanya.



 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disnakertrans Lombok Tengah kirim 12 ribu PMI selama 2022