Sumbawa Besar, (Antara)- Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Reserse Kriminal Polres Sumbawa masih terus mendalami dan melakukan pengembangan kasus dugaan tindakan asusila terhadap seorang siswi SMP, setelah korban berkenalan melalui facebook.
"Pengembangan ini dilakukan untuk memperoleh keterangan dan alat bukti yang komprehentif guna menjerat orang yang diduga sebagai pelaku. Kami terus menggali keterangan korban, dan akan memanggil sejumlah saksi lainnya," kata Kapolres Sumbawa melalui Kasat Reskrim AKP Erwan Yudha Perkasa, Senin.
Berdasarkan hasil sementara, ujar Erwan, terduga pelaku diperkirakan berasal dan berdomisili di Kota Sumbawa. Namun untuk memastikan terduga itu mengarah sebagai tersangka, pihaknya tidak akan gegabah menentukan.
"Pendalaman keterangan dan pengumpulan alat bukti yang ada masih terus kami lakukan," ucapnya.
Sementara itu, mencuatnya tindakan asusila atau pencabulan setelah berkenalan lewat facebook ini bermula setelah korban yang masih duduk di bangku kelas XI sebuah SMP di Kota Sumbawa didampingi ibu kandung, psikolog dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA), melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumbawa, Jumat (16/5) lalu.
Ketua LPA Muhammad Ikraman enggan mengungkap kronologis kejadian, karena menjaga privasi dan psikologis korban. Ikraman hanya menyatakan bahwa laporan itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan, agar tidak muncul korban-korban lainnya.
Ikraman juga berharap para remaja tidak cepat terperdaya dengan tawaran dari oknum atau sebuah komunitas via facebook tanpa mengetahui kejelasannya secara detail. Sudah banyak kasus serupa yang ujung-ujungnya merugikan diri korban.
Namun dari informasi beberapa saksi, dugaan pencabulan ini berawal dari perkenalan korban dengan terduga pelaku melalui facebook pada April lalu. Pelaku lantas menawarkan pekerjaan menjadi model kepada korban.
Bagi gadis yang berminat, pelaku mengabadikan posenya menggunakan kamera foto, serta direkam untuk dijadikan video klip produk tertentu.
Para pelaku memberi iming-iming dari hasil rekaman tersebut, nantinya gadis remaja itu akan menjadi terkenal sehingga dapat menunjang kariernya di masa depan. Tentu saja tawaran yang menggiurkan ini langsung diterima korban. Padahal ini hanya modus, sebab pada akhirnya yang bersangkutan akan dijadikan korban pelecehan seksual.