Jakarta (ANTARA) - Peneliti Riset Politik BRIN Prof. Siti Zuhro mengatakan PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai politik yang adem ayem ketika partai lainnya sibuk menjalin koalisi. "Ketika partai-partai lain sibuk menjalin koalisi, PDI Perjuangan adem ayem karena satu-satunya partai politik yang bisa mencalonkan capres dan cawapres tanpa harus berkoalisi, jadi adem ayem," kata Siti Zuhro dalam Talk Show Embargo Talk Episode 3 dengan topik PDIP di Tengah Kepungan Koalisi di Jakarta, Kamis.
Siti Zuhro juga menilai PDI Perjuangan merupakan partai kader yang paling berhasil. Hal itu terbukti dengan sikap parpol-parpol lain yang mencalonkan kader PDI Perjuangan untuk ajang pemilu presiden pada pesta demokrasi 2024.
"Tempatnya ada beberapa partai yang menjagokan kader PDI Perjuangan. Akan tetapi, yang punya otoritas untuk mencalonkan kader, ya, partainya. Jangan menyeberang, tidak boleh itu, etikanya tidak dapat juga," kata dia. Menyinggung soal parpol lain sudah membangun koalisi dan PDI Perjuangan belum memutuskan berkoalisi atau tidak, bahkan seolah-olah parpol yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu dikepung oleh koalisi, menurut Siti Zuhro persepsi seperti itu tidaklah tepat.
Sementara itu, PDI Perjuangan meskipun tidak berkoalisi, mereka bisa mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024 tanpa harus berkoalisi. Ia mengemukakan bahwa PDI Perjuangan juga memiliki fondasi bagus dalam menyongsong pilpres, yakni pemenang pemilu dua periode berturut-turut, memiliki kader, dan punya citra kuat pada pemilihnya.
"Menurut saya kekuatan PDI Perjuangan salah satunya adalah mampu mencitrakan dirinya itu sebagai partainya wong cilik dan inklusif, jadi menawan," ujarnya.