Kupang, (Antara) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya mengatakan, bangsa ini memerlukan pendidikan karakter untuk mengubah sikap mental anak bangsa yang semakin instan dan induvidualitis.
Pendidikan karakter ini penting agar manusia Indonesia tidak saja memiliki kompetensi, tetapi juga berkarakter dan berintegritas diri untuk pembangunan berkelanjutan yang beretika, kata Gubernur Lebu Raya pada upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-69 tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Kupang, Minggu.
"Sikap mental instan generasi muda, tergerusnya semangat kegotongroyongan serta nilai etika hidup bersama. Semuanya merupakan sisi lain dari prestasi pembangunan yang kita capai saat ini, yang perlu mendapat perhatian serius bangsa ini ke depan," katanya.
Dalam kaitan ini, maka kinerja pembangunan yang dicapai, hendaknya terus dibentengi dengan menguatkan berbagai nilai berbangsa sesuai empat pilar kebangsaan dan sebagai alur hidup bersama, katanya.
"Kita membutuhkan internalisasi nilai empat pilar kebangsaan. Kita memerlukan pendidikan karakter untuk merubah sikap mental anak bangsa yang makin instan dan induvidualitis dewasa ini," kata Gubernur Lebu Raya.
Perlu Pembenahan
Dalam konteks pendidikan NTT, gubernur menambahkan, pemantapan kualitas pendidikan, masih perlu terus dibenahi melalui berbagai program agar kualitas pendidikan di daerah itu, bisa lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Selain melakukan pembenahan sistem pendidikan, pemerintah akan melakukan pula pembangunan ataupun pengembangan sarana prasarana pendidikan, serta pemberian apresiasi kepada para guru, mahasiswa maupun siswa yang berprestasi, kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
"Untuk sektor pendidikan, ke depan masih perlu terus kita benahi melalui berbagai program yang nantinya bermuara pada perbaikan kualitas pendidikan," katanya.
Berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan pemerintah ini, kata dia, setidaknya memberi kontribusi positif bagi pembangunan bidang pendidikan, seperti, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI, SDLB sebesar 114,80 persen dan Angka Partisipasi Murni (APM) sebesar 97,10 persen.
Namun demikian, usaha membangun pendidikan di daerah ini, masih harus terus dilakukan, dengan tentunya harus melibatkan seluruh komponen masyarakat daerah ini, terutama para orang tua.