Mataram (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menilai penerapan sistem proporsional terbuka jauh lebih baik, karena sistem proporsional tertutup membuat kedaulatan rakyat hilang digantikan menjadi kedaulatan partai politik.
"Sistem tertutup itu membuat kedaulatan rakyat hilang menjadi kedaulatan parpol," kata Fahri Hamzah saat mendampingi kunjungan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.
Ia mengatakan dalam demokrasi teorinya penerima mandat itu adalah rakyat, bukan partai politik. Oleh karena itu, menurut dia, prinsip kedaulatan rakyat itu tidak boleh dilakukan oleh kedaulatan partai politik.
Baca juga: Kesbangpol Bali minta aktif parpol sukseskan Pemilu 2024
Baca juga: Komunikasi PPP dengan parpol lain tambah kekuatan KIB
"Sekarang saja dipilih rakyat itu lupa. Apalagi yang dipilih parpol. Tentu hilang rakyatnya. Nggak ada lagi rakyat. Kita tidak tahu siapa yang kita pilih," kata Fahri Hamzah menegaskan.
Untuk itu, kata dia jika Partai Gelora menang di Pemilu, dia berharap seluruh anggota dewannya orang yang bebas, tidak akan dipecat kalau berbeda pendapat dengan partai-nya. "Bahkan dia wakil rakyat yang akan bekerja, seluruh mandat rakyat bukan mandatnya parpol. Itu jalannya Partai Gelora," katanya.
Berita Terkait
NasDem ingatkan Fahri Hamzah tak berpikir selingkar pinggang
Selasa, 23 Januari 2024 8:10
Fahri Hamzah optimis Partai Gelora lolos ambang batas DPR RI
Selasa, 16 Januari 2024 21:42
Blak-blakan, Fahri Hamzah ajak kubu 01 dan 03 gabung dukung Prabowo-Gibran
Selasa, 16 Januari 2024 17:42
Fahri Hamzah: Prabowo adalah capres paling konkret bela Palestina
Minggu, 14 Januari 2024 19:54
Fahri Hamzah sebut pasangan Prabowo-Gibran lebih aman secara hukum
Sabtu, 13 Januari 2024 5:30
Sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup memiliki kelemahan
Jumat, 6 Januari 2023 17:09
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37