Kota Bogor (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mengajak masyarakat meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh terhadap penyakit selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan untuk benar-benar mengakhiri pandemi COVID-19.
Atang Trisnanto kepada ANTARA di Kota Bogor, Minggu, mengatakan pelaksanaan puasa Ramadhan tahun ini lebih leluasa dibanding tahun-tahun puncak pandemi COVID-19 lalu, sehingga dapat menjadi motivasi bagi masyarakat meningkatkan ibadahnya.
"Alhamdulillah Ramadhan tahun ini jauh lebih leluasa dalam hal pelaksanaan dibanding tahun-tahun sebelumnya, terlebih saat puncak pandemi COVID-19 lalu. Dengan keleluasaan tersebut diharapkan kuantitas dan kualitas ibadah bisa lebih meningkat," kata Atang.
Atang berpendapat pandemi COVID-19 memberi pelajaran bagaimana pentingnya menjaga kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit menular. "Pengalaman pandemi COVID-19 tetap harus dijadikan pelajaran oleh kita semua. Bentuknya bukan dalam pembatasan kegiatan melalui social distancing ataupun pembatasan interaksi lainnya. Namun, pelajaran untuk membangun imunitas yang baik,"katanya.
Namun demikian, Atang pun menyatakan mendukung pelarangan buka bersama (bukber) bagi pejabat dan ASN, asalkan tidak hanya berpatokan pada situasi Pandemi COVID-19 yang belum berakhir, melainkan juga mengalihkan konsentrasi masyarakat pada ibadah selama Ramadan, seperti tarawih, tadarus atau itikaf.
Menurut dia, imunitas yang perlu dibangun ialah mendengarkan anjuran ahli kesehatan dengan menjaga kebersihan, pola hidup sehat, makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. "Insya Allah dengan melaksanakan hal tersebut, kualitas ibadah Ramadan pun akan semakin baik," ujarnya.
Mengenai kesehatan masyarakat saat Ramadan, Kementerian Kesehatan RI mengarahkan seluruh pegawainya untuk tidak menggelar kegiatan buka puasa bersama sepanjang Ramadhan 1444 H/2023 M, guna menghindari risiko penularan COVID-19.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Kamis, mengingatkan cakupan vaksinasi booster dosis 1 dan dosis 2 belum optimal, sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta tetap waspada agar upaya menuju endemi segera tercapai.
Dilansir dari lama Dashboard Vaksinasi Kemenkes RI, hari ini, cakupan vaksinasi booster 1 baru berkisar 68,69 juta suntikan (37,79 persen), dan booster 2 sebanyak 3,02 juta penerima (1,68 persen) dari total sasaran 234,66 juta orang.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa hari ini 26 Maret 2023 di Mataram NTB dan sekitarnya, cek di sini!
Baca juga: RSUD Mataram tak ambil jam istirahat selama puasa
Imbauan tersebut merujuk pada Surat Sekretaris Kabinet RI Nomor R-38/Seskab/DKK/03/2023, perihal Arahan Terkait Penyelenggaraan Buka Puasa Bersama yang ditandatangani Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung per 21 Maret 2023.
Dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, serta Kepala Badan/Lembaga, terdapat sejumlah arahan Presiden Joko Widodo selama Ramadhan. Pertama, penanganan COVID-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati-hatian.
Kedua, sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan kegiatan Buka Puasa Bersama pada bulan suci Ramadhan 1444H agar ditiadakan. Ketentuan tersebut juga diteruskan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota.