Mataram (ANTARA) - Lebaran Topat merupakan tradisi masyarakat Suku Sasak di Pulau Lombok sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri atau tahun ini ---29 April--- di mana warga akan akan mendatangi tempat wisata atau makam leluhur.
Laman Wikipedia, Selasa, menyebutkan bisa dikatakan makna Lebaran Topat merupakan "Lebaran Kecil" setelah umat Islam selesai menjalankan Puasa Syawal.
Kemudian warga mendatangi tempat wisata seperti pantai atau makam leluhur bersama keluarga dengan membawa bekal ketupat dan lauk pauk untuk dimakan bersama-sama.
Baca juga: Dispar Mataram siap merayakan "Lebaran Topat" di dua makam keramat
Baca juga: Dispar Lombok Barat melibatkan pengusaha dalam perayaan "Lebaran Topat"
Sebelumnya, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan perayaan "Lebaran Topat" atau Ketupat 1444 Hijriah yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri, di dua makam keramat.
Kepala Dispar Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi, di Mataram, Jumat, menyebutkan dua makam keramat lokasi Perayaan Lebaran Topat tersebut adalah di Makam Loang Baloq Sekarbela dan Makam Bintaro Ampenan.
"Penanggung jawab kegiatan ini ada di masing-masing camat, sedangkan kami sifatnya mendukung untuk menyukseskan 'event' kalender pariwisata. Kami juga berikan dukungan anggaran Rp50 juta untuk dua kecamatan itu," katanya pula.
Berita Terkait
Tradisi lebaran topat di Pulau Lombok
Jumat, 19 April 2024 9:04
Pemkab Lombok Tengah menggelar tradisi Lebaran Topat
Rabu, 17 April 2024 17:40
RSUD Mataram siagakan tim PSC patroli saat kegiatan Lebaran Topat
Rabu, 17 April 2024 17:21
Wali Kota: Lebaran Topat di Mataram upaya satukan semangat silaturahmi
Rabu, 17 April 2024 17:19
Warga Mataram diimbau waspadai cuaca ekstrem saat Lebaran Topat
Rabu, 17 April 2024 17:18
Mataram siapkan lima posko pengamanan "Lebaran Topat"
Rabu, 17 April 2024 17:17
Penumpang di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur meningkat 10 persen
Rabu, 17 April 2024 10:49
Cuaca "Lebaran Topat" di wilayah Lombok diprakirakan hujan
Selasa, 16 April 2024 21:50