Pemkot Mataram mengusulkan Rp7 miliar untuk revitalisasi Pantai Ampenan

id Pantai ampenan,revitalisasi Pantai Ampenan,pantai Ampenan di Mataram,Pemkot Mataram

Pemkot Mataram mengusulkan Rp7 miliar untuk revitalisasi Pantai Ampenan

Kawasan Pantai Ampenan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengusulkan anggaran sebesar Rp7 miliar ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI untuk merevitalisasi objek wisata Pantai Ampenan.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu, mengatakan, dengan anggaran itu objek wisata Pantai Ampenan akan direvitalisasi secara total.

"Desain rencana revitalisasi sudah rampung dan proposal sebesar Rp7 miliar sudah kami ajukan ke Kemenparekraf. Semoga 2024, usulan anggaran bisa direalisasikan," katanya.

Dalam konsepnya, lanjut Denny begitu Kadispar Kota Mataram ini akrab disapa, revitalisasi diprioritaskan pada perbaikan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang kondisinya saat ini tidak beraturan dan terkesan menutup kawasan pantai karena pedagang menambah lapak dengan berbagai bahan seadanya.

Karena itu, lapak-lapak di bagian depan akan dipindahkan pada areal lapak yang akan disiapkan di bagian selatan. Selain itu, dilakukan penataan anjungan sebagai tempat pengunjung menikmati laut dan "sun set" atau matahari tenggelam.

Sementara itu bagian tengah akan disiapkan khusus untuk sarana permainan anak-anak, plaza sebagai tempat duduk-duduk serta untuk berbagai kegiatan dan fasilitas tempat baca.

"Taman baca anak kami hidupkan lagi. Sebelumnya di Pantai Ampenan memang ada taman baca, tapi ditutup karena kondisi yang tidak memungkinkan," katanya.

Denny mengatakan, selain telah mengajukan bantuan anggaran sebesar Rp7 miliar ke pemerintah pusat, untuk tahap pertama Dispar akan melakukan penataan pada Lapak Kuliner Ampenan yang selama ini terkesan mangkrak di tahun ini.

Untuk penataan lapak kuliner tersebut, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp500 juta bersumber dari APBD Kota Mataram.

"Lapak kuliner yang dibangun tertutup akan kami buka agar terlihat lebih representatif dan memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung," katanya.