Palangka Raya (ANTARA) -
"Ketersediaan hewan kurban tahun ini cukup. Sampai saat ini ada sekitar 1.500-1.600 sapi yang masuk dari daerah luar. Jumlah itu belum ditambah sapi milik petani lokal yang jumlahnya sekitar 100 sapi," kata Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kota Palangka Raya Ganjar Priyanto di Palangka Raya, Senin (19/6).
Pihaknya juga mencatat sekitar 400-500 kambing dari luar daerah. Kambing ini didatangkan pedagang untuk memenuhi kebutuhan kurban. Namun demikian, hewan kurban di Kota Palangka Raya sebagian juga untuk memenuhi kurban daerah tetangga, seperti Gunung Mas dan Katingan, serta permintaan kurban dari beberapa perusahaan.
Dalam rangka memastikan kesehatan hewan kurban, nantinya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya melakukan pemeriksaan kondisi sapi dan kambing. "Jika dipastikan sehat dan layak dijadikan kurban, maka sapi dan kambing akan kami berikan tanda atau pening. Untuk itu masyarakat juga harus aktif menanyakan kesehatan dan kelayakan sapi dan kambing untuk kurban," kata Ganjar.
Baca juga: Distan Mataram membentuk tim pemeriksa kesehatan hewan kurban
Baca juga: Cirebon kirimkan 19 DKM pelatihan pemotongan hewan kurban
Kepala DKPP Kota Palangka Raya Renson mengatakan pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan sapi dan kambing, terutama yang baru didatangkan dari luar daerah untuk kebutuhan kurban Idul Adha 144 Hijriah. "Setiap sapi yang masuk ke Palangka Raya terus kita pantau kondisinya. Mulai dari kelengkapan surat karantina dari daerah asal ataupun pemeriksaan ulang fisik sapi," katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh dan teliti guna memastikan sapi-sapi yang masuk ke daerah setempat dalam kondisi sehat dan terhindar dari penyakit menular dan berbahaya.