Jenewa (ANTARA) - Polisi Prancis menangkap 1.311 orang di seluruh negeri saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja berlanjut hingga malam ke empat, kata Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (1/7).
Sekitar 4.500 polisi yang didukung kendaraan lapis baja dikerahkan untuk meredakan serangkaian protes, yang meliputi pembakaran tempat sampah dan mobil serta perusakan bangunan.
Menurut kementerian, dalam semalaman ada 79 petugas keamanan --termasuk polisi-- yang terluka.
Pemuda 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M., ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/6) di daerah pinggiran Nanterre, Paris.
Polisi tersebut menghadapi investigasi formal dan sudah ditahan.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan atas penembakan brutal oleh polisi dan meminta Prancis agar menangani "isu rasisme dan diskriminasi yang mendalam" di lembaga penegakan hukum mereka.
Berita Terkait
Will Still mengundurkan diri sebagai pelatih Reims saat Liga Prancis
Jumat, 3 Mei 2024 5:10
Pesepak bola Cedera paksa Lucas Hernandez absen bela Prancis
Jumat, 3 Mei 2024 4:51
PSG juara Ligue 1 setelah AS Monaco dikalahkan Olympique Lyon
Senin, 29 April 2024 6:33
Pemain Kingsley Coman dipastikan absen karena cedera kaki
Minggu, 14 April 2024 5:36
Prancis sebut tak ada ancaman nyata ISIS
Kamis, 11 April 2024 5:33
Kekalahan Ukraina bermakna kekalahan Barat
Senin, 8 April 2024 17:26
Pertandingan liga-liga Eropa hingga NBA
Sabtu, 6 April 2024 4:21
Tim Arsenal berpeluang depak Liverpool dari pucuk klasemen
Kamis, 4 April 2024 5:17