Mataram, (Antara NTB)- Direkorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Lokakarya Filateli Nasional 2015 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.
Lokakarya yang diikuti pelajar SMP dan SMA/sederajat di Kota Mataram yang mengambil tema "Filateli Cara Pintar Mengenal Dunia" itu dibuka oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Kalamullah Romli sekaligus menandatangani peluncuran seri perangko alat musik tradisional.
Sebelum membuka lokakarya, Kalamullah Romli mengatakan, lokakarya digelar untuk memperkenalkan penggunaan perangko ke masyarakat Kota Mataram, khususnya siswa-siswi SMP dan SMA/sederajat.
Selain itu, memberikan pemahaman tentang salah satu kegunaan perangko sebagai sarana edukasi ke masyarakat dan media pembelajaran di sekolah.
"Harapannya, bisa mengeksplorasi mengapa filateli menarik untuk ditekuni. Perangko kini dijadikan sarana edukasi, bukan hanya menonjolkan sisi komersialisasi," katanya.
Karena itu, kata dia, kegiatan ini menjadi sarana untuk memahami tentang filateli, serta meningkatkan minat masyarakat terhadap filateli.
Peserta lokakarya berjumlah 120 orang berasal dari unsur pejabat Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kota Mataram, guru, dan siswa SMP dan SMA/sederajat.
Kegiatan lokakarya filateli dihadiri juga oleh Direktur Ritel dan Properti PT Pos Indonesia GNP Sugiarta Yasa dan Asisten I Setda Kota Mataram L Indra Bangsawan mewakili Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh.
Wali kota dalam sambutannya dibacakan Asisten I Setda Kota Mataram mengapresiasi diadakannya Lokakarya Filateli sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat masyarakat terhadap pengembangan dan pembelajaran filateli nasional melalui peningkatan kreativitas dan edukasi tentang pemahaman serta pemanfaatan filateli.
Tidak dipungkiri, kegiatan filateli saat ini kurang mendapat atensi masyarakat, terlebih dengan berkurangnya kegiatan surat menyurat secara konvensional, yang tergantikan oleh komunikasi dengan teknologi seperti surat elektronik maupun layanan pesan singkat.
Padahal, lanjutnya, kegiatan filateli memiliki nilai edukasi yang sangat tinggi. Melalui filateli masyarakat bisa belajar banyak hal dan mendapat banyak pengetahuan baru.
Kegiatan filateli juga sebagai hobi yang memiliki nilai jual tinggi, mengingat perangko dan benda pos lainnya yang usianya sudah "tua" ataupun keberadaannya terbatas sehingga menjadi benda langka, biasanya menjadi objek filateli yang diburu oleh kolektor dan para filatelis.
"Kegiatan ini diharapkan bisa menggugah minat masyarakat untuk mulai mengenal lebih jauh dunia filateli, bahkan ikut menjadi bagian di dalamnya di tengah derasnya arus perkembangan teknologi," ujarnya. (*)