Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mendukung penuh penyelenggaraan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara di Labuan Bajo yang digagas oleh Keuskupan Ruteng untuk mewujudkan pariwisata holistik di Manggarai Raya.
"Festival Golo Koe ini bertujuan untuk mewujudkan pariwisata holistik di wilayah Keuskupan Ruteng dengan motto berpartisipasi, berbudaya, dan berkelanjutan," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng yang menjadi Ketua Umum Festival Golo Koe dari Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu.
Ia menjelaskan berpartisipasi berarti melibatkan dan mensejahterakan masyarakat lokal. Selanjutnya berbudaya berarti pariwisata yang berakar dan bertumbuh dalam keunikan dan kekayaan kultural lokal dan spiritualitas kristiani yang inklusif. Lalu berkelanjutan berarti pariwisata yang merawat dan melestarikan alam ciptaan.
Weng menjelaskan Festival Golo Koe akan dibuka pada 10 Agustus 2023 dengan menampilkan parade etnik yang meriah dan seremoni agung pembukaan bernuansa kultural Manggarai melalui tari kolosal tiba meka dan sanda.
Selanjutnya ada 152 UMKM yang berasal dari paroki, lembaga, komunitas, serta UMKM dari tiga kabupaten di wilayah Keuskupan Ruteng yang terlibat sampai tanggal 15 Agustus 2023 nanti.
Sebagai tuan rumah, Yulianus berharap festival itu dapat menciptakan kondisi hidup yang harmonis dalam ke-bhinekaan. Ia pun berharap pameran UMKM yang terselenggara dapat menjadi momen baik bagi para pelaku usaha di desa-desa untuk mempromosikan produk serta mendapatkan peningkatan nilai ekonomi keluarga dari penjualan produk yang ada. "Semoga festival ini dapat mengembangkan pariwisata Labuan Bajo Flores yang berakar dan bertumbuh dalam keunikan dan kekayaan kultural dan spiritual setempat," katanya.
Baca juga: Kemendagri komitmen perkuat ketahanan budaya
Baca juga: Yogyakarta kenang sejarah Sumodiningrat melalui festival budaya
Festival Golo Koe Labuan Bajo digagas dan diorganisir oleh Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Acara tersebut didukung oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.