BPBD Mataram mengasesmen penanganan longsor di Jangkuk Selagalas

id Longsor di Mataram,Longsor Selagalas,Longsor,Mataram,BPBD Mataram

BPBD Mataram mengasesmen penanganan longsor di Jangkuk Selagalas

Petugas menunjuk kondisi rumah salah satu warga di Lingkungan Jangkuk Selagalas, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang terdampak longsor pada Jumat (11/8-2023). (ANTARA/HO-dokumen pribadi)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan asesmen terhadap penyebab dan penanganan longsor di Lingkungan Jangkuk Selagalas yang mengakibatkan satu kepala keluarga (KK) harus dievakuasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Selasa, mengatakan dari hasil asesmen sementara di lapangan disebutkan warga bersangkutan membangun rumah di sempadan sungai yang memang merupakan kawasan rawan longsor.

"Rumah warga itu bahkan dibangun tanpa ada penguat setelah beronjong," katanya.

Hal tersebut disampaikan menyikapi bencana longsor yang terjadi pada Jumat (11/8) sekitar pukul 10.30 Wita di Lingkungan Jangkuk, Kelurahan Selagalas, yang menimpa rumah Hayatun (47).

Terkait dengan itu, lanjut Mahfuddin, pemilik rumah saat ini sudah diminta untuk tidak menempati rumahnya untuk sementara sampai ada penanganan lebih lanjut sebab kondisi fondasi sudah tergerus.

Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk mandi di sepanjang kali tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami sudah minta aparat kepolisian memasang garis polisi di areal tersebut, agar warga tidak mendekati kawasan tersebut," katanya.

Sementara terkait dengan penanganan, lanjut Mahfuddin, pihaknya akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

"Koordinasi akan kami lakukan untuk menentukan langkah penanganan yang tepat untuk kawasan tersebut," katanya.

Menurutnya, rumah yang terdampak longsor saat ini memang hanya satu, namun kondisi talud yang perlu penanganan mendesak mencapai sekitar 20 meter.

"Kawasan pinggir Kali Janguk di Selagalas itu memang merupakan salah satu titik kawasan akses permukiman sehingga harus kita prioritas untuk segera di tanggul," katanya.