Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendukung kolaborasi antara perusahaan swasta global DP World Dubai dengan perusahaan swasta nasional Maspion Group untuk memulai pembangunan terminal peti kemas berkapasitas 3 Juta TEUs di Jawa Timur.
Dimulainya pembangunan terminal tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian konsesi pelabuhan dan peluncuran proyek Terminal Peti Kemas Jawa Timur DP World-Maspion di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin.
"Indonesia kini terus menjadi negara tujuan para investor global, khususnya di bidang infrastruktur. Kemitraan ini diharapkan akan mempercepat kemajuan perekonomian nasional," ujar Menhub melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Penandatangan perjanjian konsesi dilakukan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik Ditjen Perhubungan Laut Hotman Siagian dengan Direktur PT Pelabuhan Indonesia Maspion Oei Marianus yang disaksikan langsung oleh Menhub.
Lebih lanjut, Menhub menyebut terminal peti kemas di Jawa Timur akan menjadi terminal kelas dunia yang berfungsi strategis sebagai jalur perdagangan penting yang menjembatani perusahaan Indonesia dengan pasar regional dan global.
Pada kesempatan yang sama, Group Chairman dan CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem menjelaskan kemitraan tersebut diharapkan menjadi investasi yang berpeluang membuka konektivitas perdagangan yang lebih besar dan memperluas jaringan pelabuhan dan logistik global yang telah dimiliki DP World.
"Kami menawarkan solusi menyeluruh kepada pelanggan kami dalam rangka meningkatkan ketahanan rantai pasok," ucap Menhub.
Sementara itu, Chairman dan CEO Maspion Group Alim Markus mengatakan kemitraan tersebut sebagai wujud komitmen Maspion Group untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan memanfaatkan sejumlah peluang investasi, yang dapat meningkatkan pertumbuhan fiskal negara.
Baca juga: "Whoosh" jadi nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca juga: Kemenhub bantu warga terdampak kekeringan di Papua Tengah
"Ini merupakan bukti kuat bagaimana kedua perusahaan dengan didukung oleh pemerintah, bersama-sama mengembangkan infrastruktur di Jawa Timur. Hal sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kami optimis dengan prospek dan dampak ekonomi jangka panjangnya," ujarnya.
Dalam perjanjian konsesi tersebut,.pemerintah memberikan hak konsesi kepada PT Pelabuhan Indonesia Maspion untuk melakukan kegiatan pengusahaan Terminal Peti Kemas di Gresik, Jawa Timur. Total nilai aset yang dikonsesikan senilai Rp109,51 triliun dengan masa konsesi selama 71 tahun dengan fee konsesi sebesar 3,00 persen.