Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendistribusikan air bersih ke beberapa desa yang mengalami kekurangan untuk kebutuhan sehari-hari akibat dampak kekeringan pada musim kemarau panjang tahun ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Danang Hartanto mengatakan, pihaknya bersama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) setempat mendistribusikan air menggunakan truk tangki ke desa-desa terdampak.
"Droping air bersih kami lakukan ke beberapa wilayah, dan untuk hari ini dikirim ke wilayah di Kecamatan Bangorejo dan Kecamatan Genteng," kata Danang di Banyuwangi, JawaTimur, Selasa.
Dia mengungkapkan bahwa air bersih kebutuhan warga telah didistribusikan ke desa-desa di lima kecamatan, yakni Tegaldlimo, Bangorejo, Genteng, Glagah, dan Wongsorejo.
Menurut dia, musim kemarau tahun ini mengakibatkan beberapa sumber air di desa berkurang, sehingga air yang tersedia tak cukup untuk kebutuhan mandi, minum, dan masak warga setempat. "Oleh karena itu, kami droping ke sejumlah daerah yang memang membutuhkan," ujar dia.
BPBD juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan air selama musim kemarau, karena musim hujan di wilayah Kabupaten Banyuwangi diprediksi baru akan terjadi dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Selain mengirim air bersih sebagai solusi jangka pendek, kata Danang, pemkab juga mengupayakan solusi-solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan setiap kemarau. Salah satu caranya dengan menggali sumber-sumber air baru dan memperbaiki infrastruktur pengairan yang ada. "Langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi kondisi krisis air bersih setiap kemarau, terlebih saat kemarau ekstrem," kata Danang.
Selain itu, BPBD juga menggencarkan edukasi dan kampanye pengelolaan air yang baik. Edukasi itu diharapkan akan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sumber daya air di saat kondisi terbatas. "Karena air adalah aset berharap yang harus dijaga bersama. Semua punya tanggung jawab untuk menggunakan air dengan bijak untuk masa depan," katanya.
Baca juga: Kota Bima NTB menjajaki kerja sama dengan Korea terkait penyulingan air laut
Baca juga: MenPUPR sebut cadangan air untuk irigasi hadapi El Nino 2,9 miliar kubik
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah memerintahkan semua dinas untuk membuat langkah antisipatif terkait dampak El Nino yang menimbulkan kemarau panjang.
"Selain droping air bersih, dinas juga terus memantau debit air di dam bendungan agar suplai air irigasi terjaga dengan baik. Dinas Pertanian juga terus memantau ketersediaan pangan, khususnya beras," kata Ipuk.
Berita Terkait
to disperse visitor traffic across Bali
Kamis, 28 November 2024 19:26
with 10,000 cups of coffee
Rabu, 27 November 2024 4:10
Dukung pengembangan komoditas lokal, Pupuk Kaltim pacu produktivitas buah naga Banyuwangi
Kamis, 21 November 2024 17:57
Beras biofortifikasi dapat tingkatkan gizi dan sistem pangan
Kamis, 7 November 2024 5:47
Jatim letakkan patung Gajah Mada di Bangsring Underwater
Jumat, 11 Oktober 2024 6:29
Banyuwangi offers Indonesia's best tourism ecosystem: Minister Uno
Minggu, 22 September 2024 19:04
Tourism ministry launches 3B tour package for Banyuwangi, Bali
Minggu, 22 September 2024 5:00
Alutsista AS tiba di Banyuwangi Jatim dalam rangka Latgabma SGS
Selasa, 13 Agustus 2024 6:51