Proses pembuatan minyak "Seribu Hajat" secara tradisional atau "bejeleng" dalam istilah Sasak (Etnis Lombok), yang digelar oleh Pondok Pesantren Thohir Yasin, di Desa Lendang Nangka, Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat berhasil memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) karena masuk kategori paling.
Proses "bejeleng" minyak "Seribu Hajat" yang digelar pada malam Jumat (14/4), atau malam Jumat pertama di bulan Rajab, tersebut didukung oleh PT Insan Cipta Mandiri (ICM), salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa perjalanan ibadah umrah dan haji.
Pendiri Pondok Pesanten (Ponpes) Thohir Yasin Tuan Guru Haji (TGH) Thohir Yasin, menyebutkan proses "bejeleng" minyak "Seribu Hajat" yang digelar pada Rajab 1438 Hijriah atau pada 2016 Masehi, dilakukan oleh 3.993 jamaah yang berasal dari berbagai pelosok di Pulau Lombok.
"Proses pembuatan minyak 'Seribu Hajat' pada tahun ini juga disaksikan oleh tamu dari berbagai negara, seperti Brunai Darussalam, Malaysia. Bahkan, Wakil Gubernur Kalimantan Utara H Udin Hianggo, juga berkenan hadir," katanya.
Ia menjelaskan, pembuatan minyak "Seribu Hajat" pertama kali dilakukan pada 1991 atau sejak Ponpes Thohir Yasin didirikan 26 tahun silam. Namun, dilakukan hanya satu tahun sekali, yakni pada malam Jumat pertama bulan Rajab atau bulan yang diyakini penuh berkah dari Allah SWT.
Pembuatan minyak dari bahan baku kelapa hijau tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat di sekitar ponpes yang kesulitan untuk berobat ke pusat kesehatan masyarakat dan dokter.
Pengambilan nama "Seribu Hajat" karena minyak tersebut diniatkan agar bisa menyembuhkan berbagai penyakit atas ijin Allah SWT.
Menurut TGH Thohir Yasin, proses pembuatan minyak tidak bisa sembarangan atau harus memenuhi persyaratan, yakni kepala khusus yang berwarna hijau, jumlah butir kelapa harus 44 atau 99 dalam satu kelompok pembuat dan selama proses "bejeleng" jamaah tidak boleh berkata kotor dan memiliki niat tidak baik.
Selama proses "bejeleng" yang dilakukan mulai pukul 24.00 WITA hingga menjelang Shubuh, kelompok jamaah juga harus melantunkan ayat suci Al-Quran hingga proses pembuatan minyak selesai.
"Kalau ada yang tidak ikhlas atau berniat tidak baik, berkata kotor, proses pembuatan minyak bisa gagal, bisa dalam bentuk kuali bocor atau terbalik," ujar TGH Thohir Yasin.
Direktur ICM Hj Baiq Furi Fauziah, menilai proses "bejeleng" minyak "Seribu Hajat" merupakan tradisi yang unik yang dilakukan oleh Ponpes Thohir Yasin, dan jarang dijumpai di tempat lain. Hal itu yang membuat MURI tertarik memberikan sertifikat.
ICM Prima memberikan dukungan kepada kegiatan "bejeleng" minyak "Seribu Hajat" tersebut karena sudah menjadi bagian dari Ponpes Thohir Yasin, di mana 2,5 persen pendapatan dari jasa perjalanan umrah disumbangkan untuk pendidikan di madrasah.
ICM Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa perjalanan umrah yang sudah teregistrasi di Kementerian Agama dan mendapat izin jasa penyelenggaraan ibadah umrah sesuai SK Kemenag RI NoD/19 tahun 2014.
ICM Prima berkantor pusat di di Cipinang Jaya Raya, Blok AA No2 Jakarta Timur, dan membuka kantor perwakilan di Jl Catur Warga No 1 Mataram NTB.
"Kami memberikan dukungan kepada Ponpes Thohir Yasin untuk terus memajukan dunia pendidikan madrasah," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Manajer MURI Aryani Sri, mengatakan pihaknya memberikan tiga penghargaan sekaligus atas penyelenggaraan proses pembuatan minyak "Seribu Hajat", yakni penghargaan kepada Ponpes Thohir Yasin sebagai penyelenggara pembuatan minyak "Seribu Hajat dengan peserta terbanyak.
Selain itu, rekor penyelenggaraan pembuatan minyak "Seribu Hajat" dengan jamaah terbanyak kepada PT ICM Prima, dan rekor pemrakarsa pembuatan minyak "Seribu Hajat" oleh peserta terbanyak kepada Direktur PT ICM Prima Hj Furi Fauziah, SE.
Proses pembuatan minyak "Seribu Hajat", menurut Aryani, masuk dalam kategori paling karena jumlah orang yang terlibat mencapai 3.993 orang dan terdaftar sebagai pemecah rekor MURI ke-7.390.
"Ini satu-satunya rekor dunia pembuatan minyak dari bahan baku kelapa dengan jumlah peserta terbanyak," katanya. (*)
Pembuatan minyak "Seribu Hajat" raih rekor MURI
"Proses pembuatan minyak 'Seribu Hajat' pada tahun ini juga disaksikan oleh tamu dari berbagai negara"