Tarakan (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan terkait dengan jalur narkotika terutama yang mengandung metamfetamin (sabu) berasal dari Malaysia yang melewati Kalimantan Utara ada beberapa strategi dari BNN RI.
"Salah satu bentuk strategi dari BNN yakni melakukan upaya - upaya soft power approach dan prevention," kata Petrus di Tarakan, Rabu saat memberikan kuliah umum di Universitas Borneo Tarakan (UBT).
Dia mengungkapkan,BNN selama dua tahun terakhir bisa menekan peredaran gelap narkotika dari 1,95 persen nilai prevalensi pada tahun 2021 sekarang menjadi 1,73 persen.
"Berarti bisa menurunkan 0,22 persen, kelihatannya hanya 0,22 persen tapi makanya besar sekali karena menyangkut ratusan ribu orang," jelasnya.
Kemudian untuk kalangan pelajar dan mahasiswa dengan sasaran sekolah dari angka 1,83 persen prevalensi menjadi 1,36 persen atau berkurang 0,02 persen dan ini juga bermakna sekali dalam program yang dilaksanakan BNN RI bersama kampus-kampus dan sekolah - sekolah.
"Saya selalu mengatakan sangat amat bangga apabila menyelamatkan generasi bangsa Indonesia," kata Petrus.
Tidak hanya di pusat, jajaran BNNP juga melaksanakan upaya soft power approach dan prevention melalui pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan juga rehabilitasi.
"Tidak ada kendala untuk menurunkan prevalensi, karena semua berbuat, semua dilakukan bersama-sama menekan suplai dan demand melalui soft, hard, smart dan kolaboratif," kata Petrus.
Terkait dengan rehabilitasi inap di Kaltara, Kepala BNN mengatakan bahwa dalam undang-undang kesehatan sudah diatur bahwa setiap rumah sakit ada 10 persen ruangan sakit jiwa bisa digunakan namun dalam pelaksanaannya masih sulit.
Baca juga: BNN awasi rokok elektrik antisipasi narkotika cairan ke Bali
Baca juga: Disdik-BNN Mataram kerja sama melaksanakan P4GN di sekolah
"Ini menjadi catatan kami bagaimana ke depan untuk kita perbaiki," katanya.
Petrus juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, Rektor UBT atas penerimaan yang luar biasa dan animo masyarakat serta animo mahasiswa -mahasiswi dan tentunya kerja sama semua pemangku kepentingan dengan BNNP Kaltara menurutnya sangat luar biasa.