Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sedang merancang pembangunan kampung nelayan sebagai bagian penataan kawasan Ampenan.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Senin, mengatakan, saat ini tim dari Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) sedang menyusun rencana pembangunan kampung nelayan di kawasan Bintaro, Kecamatan Ampenan.
"Kami merencanakan akan membangun rumah nelayan sebanyak 200 unit," sebutnya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakan, sebanyak 200 unit rumah nelayan itu akan dibangun horizontal, bukan vertikal seperti rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).
"Rumah nelayan yang akan kita bangun ini tidak bisa vertikal karena pertimbangannya berada di dekat pantai sehingga potensi angin yang dapat menjadi pemicu bencana menjadi hal yang harus diperhatikan," katanya.
Wali kota yang didampingi Kepala Bappeda Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan, pembangunan kampung nelayan itu diasumsikan membutuhkan anggaran sekitar Rp10 miliar.
Dengan asumsi satu unit rumah dengan kriteria rumah sederhana sehat yang memiliki fasilitas kamar tidur, dapur dan mandi, cuci, kakus (MCK) membutuhkan anggaran Rp40 juta.
"Rumah di kampung nelayan ini diperuntukan bagi nelayan yang memiliki rumah tidak layak huni dan berada di sempadan pantai," katanya.
Anggaran untuk pembangunan kampung nelayan itu direncanakan akan diusulkan melaui APBD 2017, termasuk untuk pembebasan lahannya.
"Kebutuhan lahan diperkirakan sekitar 1-2 hektare termasuk untuk fasilitas umum," ujarnya.
Untuk mendapatkan lahan itu, pemerintah kota saat ini sedang melakukan negosiasi dengan beberapa warga yang memiliki lahan di kawasan tersebut yang akan dijadikan sebagai kampung nelayan. (*)