Mataram (Antara NTB) - Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menertibkan belasan pedagang kaki lima di terusan Jalan Gadjah Mada yang merupakan kawasan "bypass" Bandara Internasional Lombok.
"Kawasan `bypass` itu harus steril dari pedagang kaki lima (PKL), karenanya PKL yang ada segera kita tertibkan sebelum menjamur," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mataram Wartan di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu dikemukakannya menyikapi mulai tumbuhnya PKL di terusan Jalan Gadjah Mada yang merupakan jalan baru "bypass" Bandara Internasional Lombok (BIL), PKL membuka lapak mulai sekitar pukul 16.00 WITA hingga malam sekitar pukul 22.00 WITA dan menggunakan bahu jalan.
Menurutnya, apabila PKL diizinkan berjualan di kawasan itu dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan lagi, karena banyaknya kendaraan yang parkir di badan jalan.
Sementara, kawasan tersebut merupakan "bypass" Bandara Internasional Lombok (BIL), yang harus steril dari PKL, berbeda dengan Jalan Udayana dan jalan baru Bung Hatta.
"Kalau di Jalan Bung Hatta, PKL boleh berjualan tetapi pada bahu jalan yang luas dan itu bukan `bypass`," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Mataram untuk melakukan penetiban terhadap belasan PKL tersebut.
Akan tetapi, lanjutnya, sebelum dilakukan penertiban, upaya-upaya persuasif dan pendekatan akan dilakukan melalui aparat kelurahan.
"Jika mereka tetap saja tidak mau mengindahkan hingga peringatan terakhir, terpaksa kita tertibkan," ucapnya.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh sebelumnya telah menetapkan di terusan Jalan Gadjah Mada yang merupakan "bypass" BIL harus steril dari berbagai bangunan masyarakat termasuk PKL.
Bahkan, kawasan itu juga telah disterilkan dari pemasangan reklame pihak swasta.
Namun untuk mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat, ke depan pemerintah kota berencana hendak membebasakan lahan di sekitar kawasan tersebut dan dijadikan taman kota seperti halnya Jalan Udayana.
"Dengan demikian, taman akan tertata, begitu juga dengan PKL, tanpa mengganggu arus lalu lintas dan kepentingan masyarakat menuju BIL," ujar wali kota. (*)
Diskoperindag Mataram Akan Tertibkan PKL "bypass" BIL
Kawasan `bypass` itu harus steril dari pedagang kaki lima (PKL), karenanya PKL yang ada segera kita tertibkan sebelum menjamur