Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memastikan kawasan sepanjang jalan elak atau bypass dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Sirkuit Mandalika tetap berwarna hijau oleh pepohonan tembakau yang dibudidayakan masyarakat.
"Kami pastikan pemandangan sepanjang kanan-kiri jalan hijau karena sekarang tanaman tembakau masyarakat belum memasuki masa panen," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Taufieq Hidayat di Mataram, Jumat.
Taufieq menuturkan hamparan hijau itu tidak hanya terlihat dari Bandara Internasional Lombok menuju Sirkuit Mandalika, tetapi juga dari Kota Mataram hingga ke Sirkuit Mandalika.
Bila tanaman tembakau sudah mendekati masa panen, maka pemerintah meminta petani untuk menunda panen agar sepanjang jalan elak tetap terlihat hijau.
Baca juga: TPA Pengengat Loteng jadi lokasi penanganan sampah MotoGP Mandalika
Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB mencatat hamparan tanaman yang tumbuh mayoritas adalah pohon tembakau hingga mencapai angka 80 persen, tanaman padi ada 5 persen, tanaman jagung sebanyak 5 persen, tanaman perdu dan tanaman keras berupa pohon kelapa 5 persen, serta rerumputan sebanyak 5 persen.
"Jika mereka menunda panen, maka kami beri insentif berupa sarana produksi pertanian, pupuk dan bibit," kata Taufieq.
Wilayah Nusa Tenggara Barat saat ini berada dalam fase puncak musim kemarau yang membuat banyak kawasan terlihat cokelat.
Taufieq berharap hujan ringan bisa turun setidaknya tiga kali pada September 2024. Guyuran hujan bisa membuat perbukitan yang terhampar di sepanjang jalan elak bisa kembali hijau dalam satu sampai dua pekan setelah hujan.
"Kami berharap bisa tetap hijau agar pengunjung bisa melihat suasana lain di sepanjang jalan bypass. Tanaman-tanaman yang tumbuh di median jalan, seperti kurma juga kami rawat selama perhelatan MotoGP berlangsung," pungkasnya.