PENGINAPAN PENGUNGSI IRAK DI MATARAM DILALAP API

id

Mataram, 4/1 (ANTARA) - Hotel Triguna di Jalan Koperasi Nomor 76 Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi tempat penginapan para pengungsi asal Irak sejak tahun 2000 lalu, Minggu sekitar pukul 19.30 Wita, dilalap api.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, namun harta benda para pengungsi Warga Negara Asing (WNA) itu ludes dilalap sijago merah.

Sejumlah saksi mata mengatakan, api menjalar secara cepat hingga menghanguskan belasan kamar dari total 24 kamar hotel itu.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran itu, namun pemilik hotel menduga api bersumber dari hubungan arus pendek jaringan listrik di kamar hotel yang berderet membentuk huruf L itu.

Ny. Batubara selaku pemilik hotel mengaku sempat melihat bola api disertai ledakan kecil di kamar 10 dan 11 sehingga ia menghendaki petugas melakukan pemeriksaan intensif di kedua kamar itu.

"Ada ada di kamar itu sehingga terjadi ledakan dan bola api, itu yang harus dilihat baik-baik," ujarnya ketika petugas pemadam kebakaran dan aparat kepolisian tengah berupaya memadamkan bara api di kamar-kamar hotel yang dilalap api itu.

Hingga berita ini disiarkan, petugas pemadam kebakaran Kota Mataram dan aparat kepolisian serta warga setempat masih memadamkan bara api di lokasi kebakaran.

Sementara pengungsi Irak yang menempati kamar hotel itu telah meninggalkan lokasi kebakaran untuk menemui rekan-rekannya sesama pengungsi WNA di hotel lainnya.

Pengungsi Irak itu merupakan bagian dari 230 orang pengungsi WNA yang masih bertahan di wilayah NTB, semenjak mencari suaka politik karena saat itu negaranya dilanda kekacauan atau konflik internal, sejak tahun 2000 lalu.

Sebanyak 108 orang langsung ke Pulau Lombok setelah memasuki wilayah Indonesia dari negara asalnya. Semuanya merupakan warga negara Afganistan.

Sementara 122 orang lainnya merupakan pengungsi WNA dari negara Irak, Iran, Vietnam dan Srilangka, yang lebih dulu mendiami wilayah Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) kemudian direlokasi ke wilayah NTB.

Data versi Kantor Imigrasi Mataram, para pengungsi WNA itu terdiri dari 21 orang warga negara Afganistan, 122 orang warga negara Irak, 64 orang warga negara Srilangka, tiga orang warga negara Iran dan 20 orang warga negara Vietnam.

Sebanyak delapan orang warga Afganistan menghuni Wisma Nusantara Mataram, 86 orang warga Irak, Srilangka dan Vietnam menghuni Hotel Wisata I, 19 orang warga Afganistan, Irak dan Iran di Hotel Triguna, 44 orang warga Irak dan Vietnam di Hotel Jahir.

Selain itu, sebanyak 13 orang warga Irak di Hotel Wisata III, 49 orang warga Irak di Hotel Srikandi dan 11 orang warga Afganistan mendiami sejumlah hotel di Pulau Sumbawa.

Bahkan, sebagian sudah memperisteri wanita lokal dan menghasilkan keturunan, meskipun masih mendiami penginapan yang disediakan lembaga kemanusiaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) itu.

Biaya penginapan para pengungsi WNA itu ditanggung oleh Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) dan Lembaga Migrasi Internasional (IOM). (*)




Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.