Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp55,1 triliun atau tumbuh 33,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2023. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, dengan laba bersih Rp55,1 triliun, Bank Mandiri berhasil mencetak laba terbesar sejak berdirinya perseroan itu 25 tahun lalu.
“Bank Mandiri dengan strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi, berhasil melewati 2023 dengan mencetak pertumbuhan kinerja gemilang. Hasilnya, sepanjang 2023, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp55,1 triliun,” kata Darmawan saat konferensi pers Paparan Kinerja Kuartal IV 2023 Bank Mandiri secara virtual di Jakarta, Rabu.
Darmawan menjelaskan, capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023. Dari total aset konsolidasi, Bank Mandiri berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12 persen yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun.
Kenaikan tersebut tentunya tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di 2023 yang mencapai Rp1.398,1 triliun atau tumbuh 16,3 persen secara tahunan. Angka itu melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38 persen yoy.
Selanjutnya, Darmawan memaparkan pertumbuhan kredit yang impresif perseroan terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3 persen yoy. Selain itu, kredit komersial juga menorehkan kinerja positif dengan pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain yaitu sebesar 21,2 persen yoy menjadi Rp238 triliun di akhir 2023 lalu.
"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk segmen SME dan Micro,” paparnya.
Adapun, penyaluran kredit untuk segmen UKM tumbuh baik mencapai 14 persen yoy menjadi Rp77 triliun sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4 persen yoy menyentuh Rp168 triliun.
Baca juga: Ekonom proyeksikan The Fed tingkatkan suku bunga 5,75 persen
Baca juga: ASDP bermitra dengan Bank Mandiri percepat digitalisasi
Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, Bank Mandiri mencatat rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara yoy ke level 1,02 persen. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif yakni sebesar 384 persen.
“Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimistis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka, ” kata Darmawan.