Mataram (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mendorong warga binaan Lapas Perempuan Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk bisa mandiri secara ekonomi setelah mereka kembali di tengah masyarakat.
Pernyataan Menteri PPPA Arifah Fauzi disampaikan saat meninjau pemberian pelatihan keterampilan yang diberikan kepada warga binaan Lapas Perempuan Mataram bekerja sama dengan xlsmart di Kota Mataram, Jumat.
Ia mengatakan pelatihan keterampilan yang diberikan kepada warga binaan Lapas Perempuan Mataram ini diharapkan bisa menjadi bekal setelah warga binaan keluar dari Lapas dan kembali di tengah-tengah masyarakat.
"Tentu ini kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan pihak terkait bagaimana kita bisa melakukan pemberdayaan kepada perempuan bukan hanya di luar tapi juga di Lapas, sehingga ketrampilannya bisa menjadi bekal ketika mereka kembali berbaur di tengah masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Dinkes siapkan posyandu di Lapas Perempuan III Mataram
Arifah Fauzi mengaku sangat mengapresiasi produk-produk yang dihasilkan warga binaan Lapas Perempuan Mataram, seperti kue, cincin, kalung, boneka, dan tas rajut.
"Ini (produk) tentu menjadi modal yang luar biasa dan kami lagi mencoba ke xlsmart dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang lain bisa mengambil produk yang dihasilkan warga binaan. Misalkan, goodie bag di perusahaan-perusahaan bisa dikerjakan dari penghuni Lapas sehingga apa yang mereka produksi pemasarannya bisa lebih lancar," terang Arifah Fauzi.
Menurutnya selain NTB, pemberian pelatihan seperti ini juga dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Banten, Yogyakarta, Tanggerang, Sumatera Utara, dan Bali.
"Ini tahap pertama di 10 tempat di tujuh kota dan ini menjadi proyek percontohan. Nanti setelah ini titik mana lagi kita akan kunjungi," ujarnya.
Baca juga: Jaksa tahan dua tersangka korupsi APM di Lapas Perempuan Mataram
Lebih lanjut Menteri PPPA, Arifah Fauzi mengatakan untuk NTB dari 245 warga binaan dan lima anak balita yang ada di Lapas Perempuan Mataram, 50 orang di antaranya yang mengikuti pelatihan keterampilan. Namun demikian semuanya dapat kesempatan yang sama sesuai dengan minatnya masing-masing.
"Total ada 500 orang perempuan yang dilatih di tahap pertama ini, sehingga kita berharap mereka miliki kemandirian secara ekonomi ketika keluar dari Lapas," katanya.
Baca juga: Lapas Perempuan Mataram ikuti webinar Inspektorat Jenderal Hukum dan HAM Kemenkumham RI
Baca juga: Warga binaan Lapas Perempuan Mataram bacakan Catur Dharma Narapidana
Baca juga: Lapas Perempuan Mataram periksa kesehatan warga binaan
