Jakarta (ANTARA) - Waktu terus bergulir mendekati hari pemungutan suara hingga tinggal tersisa sepekan. Pada 14 Februari nanti, tepat pada Hari Kasih Sayang, seluruh rakyat di Indonesia akan berpesta, berbondong-bondong datang ke bilik suara, untuk menentukan siapa pemegang estafet selanjutnya yang akan memimpin bangsa berpenduduk sekitar 280 juta jiwa ini.
Mengutip ucapan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani, sebuah pesta haruslah dipenuhi tawa dan rasa sukacita. Tak lupa, the more the merrier. Makin banyak yang berpartisipasi maka pesta demokrasi ini kian memiliki arti.
Tiap suara yang disumbangkan mengandung makna dan harapan anak bangsa. Oleh karena itu, Shinta membidik peningkatan partisipasi masyarakat melalui sebuah pesta diskon besar-besaran, sebagaimana yang telah berlangsung pada Pemilu 2019.
Semangat itulah yang melatarbelakangi Apindo bersama Hippindo (Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia), APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia), dan KPU RI (Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia) untuk kembali meluncurkan "Klingking Fun". Istilah ini merujuk pada pemilih yang mencelupkan jari kelingkingnya pada tinta biru atau ungu usai mencoblos di bilik suara.
Program Klingking Fun ini menghadirkan rabat atau diskon belanja dalam jumlah besar bagi masyarakat yang telah menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara.
Hanya dengan menunjukkan jari yang telah dicelupkan ke tinta, seseorang berkesempatan untuk mendapatkan diskon hingga 14 persen atau potongan harga spesial lainnya.
Meningkatkan partisipasi pemilih
Secara perdana, program Klingking Fun telah diluncurkan pada Pemilu 2019. Pada masa itu pula diakui terjadi peningkatan partisipasi publik selaku pemilih.
Dikutip dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik partisipasi pemilih pada Pilpres 2019 mencapai 81,97 persen. Partisipasi tersebut lebih tinggi 12,3 persen apabila dibandingkan dengan Pilpres 2014 dengan angka partisipasi pemilih sebesar 69,58 persen, yang dikutip dari studi penjajakan resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI, sekarang BRIN/Badan Riset dan Inovasi Nasional) bersama KPU RI.
Program Klingking Fun diyakini turut berkontribusi pada peningkatan partisipasi pemilih tersebut. Pada Pemilu 2019, Klingking Fun diikuti oleh sebanyak 250 merek dan jaringan ritel, mulai dari toko daring, busana, makanan-minuman, hingga sinema. Besaran diskon yang diberikan dalam program itu bisa mencapai 50 persen dengan berbagai bentuk.
Berbagai penawaran tersebut berhasil menjadi salah satu motivasi masyarakat untuk menggunakan hak suaranya, terlebih bagi generasi muda. Oleh karena itu, Ketum Apindo ini menggunakan strategi serupa guna menumbuhkan minat partisipasi generasi muda dalam Pemilu 2024.
Berdasarkan data rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2024, pemilih dari Generasi Z (17—30 tahun) dan Milenial (31—40 tahun) mendominasi pada Pemilu 2024 dengan persentase 56,45 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024.
Program Klingking Fun 2024 dirancang dapat menjaga tingkat partisipasi masyarakat Indonesia pada angka 80 persen, bahkan berharap dapat mengurangi angka golongan putih (golput), khususnya di kalangan generasi muda.
“Tujuannya adalah bagaimana kita bisa meningkatkan partisipasi pemilih sehingga bisa mengurangi golput. Itu tujuan utama,” ujar Shinta.
Ikhtiar ini pun memperoleh respons positif dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Selain untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024, Sandiaga Uno menilai Klingking Fun juga berperan dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Meningkatkan perekonomian
Shinta menyatakan pada Pemilu 2019, angka transaksi masyarakat di pusat-pusat perbelanjaan meningkat hingga 3-10 kali lipat apabila dibandingkan dengan hari biasa. Pernyataan tersebutlah yang menjadi sorotan bagi Sandiaga Uno.
Oleh karena itu Klingking Fun diyakini dapat berkontribusi positif kepada bangsa, tidak hanya dengan menekan angka golput, tetapi meningkatkan volume transaksi.
Guna memperluas jangkauan Klingking Fun, Sandiaga pun mempertemukan Shinta dengan Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Haryadi Sukamdani. Tujuannya adalah untuk merangkul para pelaku bisnis di bidang perhotelan, restoran, dan pelaku industri wisata lainnya untuk berpartisipasi dalam program Klingking Fun.
Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh diskon untuk berwisata, baik untuk sekadar staycation atau mengunjungi tempat rekreasi lainnya.
Atas niat tersebut, muncul sebuah pertanyaan, bukankah membuka peluang masyarakat untuk berwisata justru kontraproduktif dengan pemilu? Mobilisasi masyarakat ke lokasi wisata dapat mengakibatkan ketidakhadiran mereka di bilik suara.
Terkait kekhawatiran tersebut, Sandiaga menjawab, semangat dari Klingking Fun adalah menunjukkan kelingking yang sudah dicelupkan ke tinta usai memilih. Berbagai penawaran dalam Klingking Fun nantinya hanya ditujukan kepada masyarakat yang sudah memilih.
Bagi Sandiaga, perluasan ini perlu untuk memberi opsi lebih banyak kepada masyarakat. Bisa saja usai memilih, masyarakat ingin rekreasi ke tempat wisata atau pergi staycation, bukan berbelanja ke mal.
Oleh karena itu, tidak perlu khawatir bahwa perluasan tersebut justru berdampak kontraproduktif terhadap partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
“Kami perluas supaya capaiannya lebih tinggi lagi,” kata Sandiaga.
Semangat penyelenggaraan program Klingking Fun merupakan wujud keseriusan para pengusaha untuk terlibat di dalam menyukseskan Pemilu 2024. Wakil Ketua Umum Hippindo Fetty Kwartati menyebut bahwa dalam program Klingking Fun 2024, sekitar 100 ribu gerai akan terlibat, dengan variasi penawaran berupa diskon hingga 14 persen karena bertepatan dengan tanggal 14 Februari, beli satu gratis satu, hingga pemberian harga istimewa lainnya.
Klingking Fun tidak hanya bertujuan untuk menciptakan suasana pemilu yang menyenangkan. Klingking Fun juga diharapkan dapat meredam ketegangan para pendukung masing-masing peserta pemilu.
Oleh karena itu, bersiaplah untuk menyumbangkan suara Anda ke tempat pemungutan suara karena diskon-diskon ini menanti untuk diburu oleh para pemilik jari dengan tinta biru.